Drama: The Heirs (2014)
also known : The InheritorsHeritors
The One Trying to Wear the Crown, Bears the Crown – The Heirs
He Who Wishes To Wear the Crown, Endure Its Weight – The Heirs
One Who Wants to Wear the Crown, Bear the Crown – The Heirs
Those Who Want the Crown, Withstand the Weight of it – The Heirs
Genre : Romance,Comedy,Drama,School
Written by Kim Eun-sook
Directed by Kang Shin-hyo
Country of origin South Korea
Originallanguage(s) Korean
No. of episodes 20
CAST :
SINOPSIS LENGKAP
SINOPSIS LENGKAP
Bo Na ternyata tak menemui temannya, Ye Sol. Ia malah mendatangi klub Golf dan mencak-mencak pada Rachel. Ia bertanya apakah Kim Tan benar-benar kembali ke Korea? Myung Soo memberitahu kalau dia tadi bertemu dengan Tan.
Rachel terpaku, sebenarnya kaget mendengar berita itu. Tapi di depan Bo Na ia pura-pura sudah tahu dan menyuruh Bo Na untuk memperhatikan Chan Young saja dan bukan Tan, tunangannya, “Karena di Amerika, Chan Young berkencan dengan gadis lain.”
Bo Na menyangkal tuduhan itu dan mengatakan kalau gadis itu adalah teman Chan Young, “Pacarku itu selalu menelepon dan selalu lapor padaku. Tak seperti tunanganmu, tak ada yang tak aku ketahui tentang dirinya!”
“Kau sepertinya tahu banyak tentang Kim Tan,” sindir Rachel. “Apa dulu Tan melakukan hal seperti itu?”
Bo Na sangat kesal dan itu membuat Rachel heran. Kenapa juga Bo Na ribut saat mendengar kalau Tan datang. Bo Na berkata kalau ia khawatir Tan akan mengusir Chan Young dari sini, “Jika aku dicampakkan Chan Young, aku akan menggunakan semua uangku untuk balas dendam padamu!”
Wihh.. Bo Na ini pasti kebanyakan nonton sageuk, deh..
Bo Na meninggalkan Rachel yang langsung mencoba menghubungi Tan. Tapi Tan tak bisa dihubungi membuatnya kesal. Ia semakin kesal saat menemukan Young Do berdiri menutupi lokernya dan bertanya apakah Tan benar-benar kembali.
Young Do tak sama dengan Bo Na. Melihat kekesalan Rachel, ia langsung menyadari kalau Rachel pun tak tahu kalau Tan sudah kembali. Rachel menyindir Young Do yang ternyata sangat mempedulikan Tan, “Kenapa? Apa kau takut kalau posisimu akan diambil?”
Dengan santai Young Do berkata kalau ia bukannya takut menemui Tan, tapi ia takut Tan yang akan menghindarinya. Rachel menerima telepon dari Tan dan Rachel berkata jumawa kalau sahabat Young Do itu memang sudah kembali ke Korea. Ia pun mengangkat telepon untuk bicara dengan Tan.
Tapi Tan hanya bicara singkat kalau ia sudah kembali ke Korea dan langsung menutup telepon. Rachel tak ingin malu karena tunangannya sudah menutup telepon sebelum ia bicara, berbicara sendiri kalau ia akan menemui Tan nanti sepulang sekolah.
Young Do tersenyum dan berkata kalau Rachel tak akan menemui Tan nanti. “Tapi jika kau benar-benar menemuinya, sampaikan padanya ini : Bagaimana kabar ibumu?”
Presdir Kim menyuruh ibu Eun Sang duduk dan bertanya berapa lama ia bekerja di rumah ini? Ibu Eun Sang duduk dan mengambil buku catatatannya. Bersamaan dengan itu, Nyonya Han muncul dan langsung mengira Ibu Eun Sang akan mengadukannya tentang foto mata-mata itu.
Separuh histeris, ia pun langsung menghadap suaminya, “Oppa! Oppa! Semua ini adalah salah paham. Aku akan menjelaskan semuanya. Dengarkan saja aku!”
Bwahaha… boo’, Presdir Kim dipanggil Oppa? Presdir Kim tersenyum memandang Ibu Eun Sang yang sedang menulis cepat dan meminta Nyonya Han untuk mengatakannya. Nyonya Han menghela nafas pasrah dan melirik Ibu Eun Sang yang menunjukkan apa yang ditulis padanya, Beliau bertanya berapa lama saya tinggal di rumah ini.
Nyonya Han terbelalak dan berkata, “Tiga tahun.. Dia ini sangat bagus kerjanya.Tapi ia akan menjawab hanya 2 tahun. Itu benar-benar salah paham. Memang ada masalah?”
Wkwkwk… Nyonya Han ini pinter ngeles banget.
Presdir Kim menjawab kalau melihat watak para wanita di rumah ini yang suka naik darah, biasanya pelayan tak akan betah walau hanya satu tahun dan Ibu Eun Sang ini bekerja jauh lebih lama. Oleh karena itu ia ingin berterima kasih pada ibu Eun Sang. Nyonya Han membenarkan dengan penuh kelegaan.
Presdir Kim bertanya tentang Eun San sekarang di kelas berapa. Saking senangnya, Nyonya Han langsung menjawab kelas 11. Presdir Kim bertanya tentang prestasi EunSangnya di kelas. Nyonya Han juga langsung menjawab, “Yang itu aku tak tahu. Ayo, cepat kau tulis!”
Ha. Ibu Eun Sang pun menulis dan Nyonya Han membacakan, “Dia selalu 5 besar di kelasnya..,” Nyonya Han tak percaya. “Hah? Benarkah?”
Presdir Kim berkata kalau Eun Sang pasti gadis yang pintar karena walau harus bekerja membantu ibunya dan bersekolah. Ia pun menawarkan Eun Sang untuk bersekolah di SMA Jeguk. Nyonya Han mencoba mencegahnya, tapi Presdir Kim terus berkata kalau ini adalah bentuk terima kasihnya pada Ibu Eun Sang.
Ibu Eun Sang berdiri dan membungkuk berkali-kali.
Eun Sang terkejut mendengar ia akan pindah sekolah. Kata gurunya, Ibu Eun Sang tadi pagi datang ke sekolah untuk menyelesaikan administrasi kepindahannya. Ia semakin heran saat gurunya bertanya bagaimana Eun Sang bisa masuk ke SMA Jeguk, apakah Eun Sang memiliki koneksi agar bisa masuk ke sana?
Eun Sang terkejut mendengar SMA Jeguk yang akan menjadi sekolah barunya. Sepulang sekolah, ia bertanya pada ibu apa yang sebenarnya terjadi. Ibu Eun Sang menjelaskan kalau semua ini karena kebaikan Presdir Kim.
Tapi Eun Sang marah karena ibu langsung memutuskan tanpa bicara dengannya terlebih dulu. Kondisi keuangan mereka tak cukup untuk pindah ke sekolah itu. Apa ibu tak tahu berapa banyak uang makan, uang operasional bahkan harga seragamnya yang harus mereka keluarkan? Ibu Eun Sang meminta Eun Sang mencari tahu berapa harga seragam, dan ia akan mencarikan uangnya.
Eun Sang langsung bertanya dari mana mereka akan mendapatkan uangnya? “Kita bahkan tak punya uang untuk menyewa rumah. Aku sudah capek, Bu. Kumohon kita jangan buang-buang tenaga membicarakan masalah yang tak mungkin ini.”
Eun Sang memutuskan kalau ia tak akan pindah dari sekolahnya. Tapi ibu memukul bahunya keras. Ibu menariknya duduk dan berkata kalau banyak orang ingin bisa sekolah di sana, “Kondisi kita tak memungkinkanmu untuk mengambil kuliah. Maka walau hanya ijasah SMA, dengan ijasah SMA Jeguk kau bisa berkata kalau kau sebelumnya kaya, dan usaha ayahmu bangkrut. Maka kau tak akan dipandang rendah lagi.”
Eun Sang kesal mendengar alasan ibunya. Bibi pelayan masuk dan meminta Eun Sang untuk menemui Presdir Kim.
Presdir Kim benar-benar pengusaha yang melangkah lebih dulu dari yang lain. Saat Eun Sang berkata kalau ia berterima kasih tapi tak bisa menerimanya karena tak cocok dengan posisinya, Presdir Kim berkata, “Jangan terburu- buru memutuskan posisi mana kau seharusnya berada. Ketika orang-orang ingin berada di posisi yang lebih tinggi, apa kau ingin terus berada di kamar pelayan yang sempit dan gelap?”
Presdir Kim menjelaskan kalau SMA Jeguk menawarkan beasiswa ke luar negeri, dan itu membuat Eun Sang tertarik. Apalagi saat Presdir Kim menjelaskan kalau penilaian beasiswa itu bukan hanya dilihat dari prestasi akademis saja.
Young Do pulang ke rumah dan senyum ramahnya benar-benar muncul saat ia bermain dengan anjingnya. Sepertinya anjingnya ini tak mau menggonggong, dan Young Do tak memaksanya. Pelayan dan supir muncul dan berkata kalau Young Do tak makan di rumah dan mobl sudah siap untuk mengantarkannya. Hal ini membuat Young Do kesal karena semua orang kecuali dirinya sendiri, sepertinya tahu apa jadwal kegiatannya.
Ia pun menelepon Rachel dan bertanya apa mereka ada janji bertemu? Rachel menjawab singkat kalau Young Do tak perlu banyak tanya dan menyuruhnya langsung datang. Rachel langsung menutup telepon.
Pada supirnya, ia berkata kalau ia akan naik motornya sendiri dan mengancam akan menyuruh anjingnya untuk menggigit supir itu jika tak mau menurut.
Ayah Young Do belum juga datang, dan Esther Lee mencoba membuka percakapan dengan berkata kalau ayah mereka biasanya tepat waktu tapi kali ini datang terlambat. Rachel bergumam ayah mana yang sedang mereka bicarakan. Young Do yang menjawab kalau ayah kandung Rachel adalah orang yang tepat waktu.
Ibu dan anak itu melirik tajam mendengar komentar Young Do. Tapi Esther Lee mencoba mengacuhkan komentar itu dan memberikan hadiah pada calon putranya yang ia beli di pet shop. Saat ia ke rumah Young Do, ia melihat anjing peliharaan Young Do dan ia dengar kalau Young Do sangat sayang pada anjing itu.
Young Do membuka kotak hadiah itu dengan kasar dan tertawa sinis melihat hadiah itu adalah kalung anjing yang penuh berlian. Esther Lee bertanya sejak kapan Young Do memiliki anjing. Dan Young Do menjawab, “Setelah ibu pergi dan ayah sering pacaran dengan wanita-wanita itu.. mungkin saat SMP?”
“Aku membeli anjing itu dari uang saku yang diberikan oleh para wanita yang dipacari ayahku. Anjing itu sangat pintar. Saat aku menyuruhnya untuk menggigit para wanita itu, ia benar-benar menggigit mereka,” ujar Young Do manis. “Jadi bagaimana aku tak menyukainya?”
Rachel mengingatkan Young Do untuk berhenti bicara tapi Young Do terus menyerang Esther Lee dengan berkata kalau anjingnya itu tak pernah menggigit orang yang tak memiliki saham di perusahaannya. Dengan penuh sarkasme, Young Do berkata kalau Esther Lee hanya perlu membeli saham di perusahaannya agar anjingnya mau menggigitnya.
Haha.. Rachel menyuruhnya untuk berhenti bicara. Namun Young Do memang berhenti bicara karena Presdir Choi sudah datang. Esther Lee mulai ‘menggigit’ Young Do dengan berkata kalau Young Do ada janji lain yang harus dilakukan maka ia akan pergi sekarang.
Presdir Choi sudah mulai marah, tapi Rachel menyela dan berkata kalau janji lain itu memang tak dapat dibatalkan dan ia juga memiliki janji yang sama. Ia mengajak Young Do untuk pergi bersama.
Young Do tersenyum mendengar ucapan calon adik tirinya itu. Maka saat Rachel meminta Young Do mengantarkannya ke butik yang menjual seragam sekolah (ia datang dengan mobil ibunya), Young Do pun mengiyakannya. Rachel naik ke motor tidak dengan duduk menyamping walau ia memakai rok dan berkomentar kalau Rachel ini ternyata gadis yang tak seperti yang ia kira.
Eun Sang terkejut melihat harga seragam Jeguk yang semuanya adalah handmade, dan harganya 998 ribu won. (=10 juta rupiah). Walau pelayan toko sempat menambahkan kalau seragam musim panas lebih murah yaitu 468 ribu won, tapi semua harga itu benar-benar di luar jangkauannya.
Ia semakin terkejut saat keluar butik, ada Rachel Yoo yang baru saja diturunkan oleh Young Do.
Rachel heran melihat Eun Sang yang sekarang tak berniat menghindarinya walau Kim Tan sudah kembali ke Korea dan nalurinya benar tentang mereka. Young Do menjadi tertarik saat nama Kim Tan disebut. Ia memperhatikan perbincangan mereka berdua.
Melihat reaksi Eun Sang, Rachel menyadari kalau Eun Sang sudah tahu tentang kedatangan Tan di Amerika dan berkata kalau ia sudah mengingatkan berkali-kali saat mereka di Amerika. Kenapa Eun Sang tak mengerti juga?
Tak menjawab, Eun Sang malah menyuruh Rachel untuk diam di tempat. Rachel heran mendengar ucapan Eun Sang, namun langsung berteriak marah saat Eun Sang mencabut name tag-nya dan berkata, “Apa kau ingat apa yang terjadi di pesawat? Namaku, alamat rumahku dan nomor teleponku, kau mengambil semuanya. Aku hanya akan menambil namamu saja. Jika kau ingin mendapatkannya kembali, telepon aku. Kau sudah tahu nomor teleponku.”
Young Do tersenyum melihat keberanian gadis yangi bicara pada Rachel. Saat Eun Sang berjalan meninggalkan Rachel dan menuju ke arahnya, ia melangkah menghalangi Eun Sang yang langsung dibentak, “Kau ini siapa? Apa kau ini bala bantuan untuknya?”
Young Do mengangkat bahu dan melangkah mundur, membiarkan Eun Sang pergi. Tapi ia tak berniat untuk melepaskan Eun Sang. Pada Rachel yang marah-marah padanya, ia berkata kalau kali ini Rachel sudah kalah dan menyuruhnya masuk ke dalam butik saja. “Pulanglah sendiri karena sepertinya aku memiliki janji baru.”
Young Do segera mengejar Eun Sang dan dengan motornya ia menghalangi langkah Eun Sang.Tanpa basa-basi ia bertanya, apa hubungan Eun Sang dengan Kim Tan? (Tak ada) Bagaimana dengan Yoo Rachel? (Benar-benar tak ada hubungan apa-apa). Jadi mengapa Eun Sang mengambil name tag Rachel? Dan mengapa nama, alamat dan nomor telepon diambil darinya? (Apa urusannya denganmu?)
Young Do menyuruh Eun Sang untuk menjawab pertanyaannya, “Apa kau pikir aku ini sedang memintamu untuk menjawab?” ancamnya.
Tapi Eun Sang tak gentar, “Apa pertanyaan terakhir itu juga termasuk dalam pertanyaanmu?”
Young Do tersenyum dan kembali meminta Eun Sang untuk menjawab dengan benar karena mereka sepertinya berada di pihak yang sama. Eun Sang tak percaya karena mereka baru bertemu beberapa menit yang lalu. Tapi Young Do berkata kalau mereka sudah pernah bertemu sebelumnya, “Membuat Yoo Rachel marah hanya dalam waktu singkat, selain aku, hanya kau yang bisa melakukannya.”
Ahh.. ternyata itu toh maksudnya pihak yang sama.
Young Do menambahkan kalau kemampuan mereka itu sangat jarang dimiliki oleh orang. Tapi Eun Sang menyela kalau ia tak mau ikut campur dengan urusan mereka, “Jadi, bisakah kau minggir?”
Young Do mengerutkan kening heran, “Aku menutupi jalanmu? Bukankah kau tak langsung pergi saja?” Young Do meregangkan tangannya, mencoba menutupi jalan yang sangat lebar itu, “Wow, jadi aku menutupi seluruh jalan ini..”
Eun Sang berjalan mengitari sepeda motor Young Do dan meninggalkannya. Tapi Young Do dulu yang meninggalkannya, sekaligus meninggalkan pertanyaan, “Aku bisa mendapatkan nomor teleponmu dari Rachel, kan?”
Eun Sang menemui Chan Young dan meminta Chan Young memberikan nomor rekeningnya karena tak ingin memiliki hutang. Chan Young menjawab kalau ia akan mengirimkan via SMS. Dan ia bertanya apa yang terjadi pada SNS Eun Sang? Apa dibajak orang? Apa perlu ia memperbaikinya?
Eun Sang mengatakan tak perlu karena ia membutuhkan hal yang lain. Informasi tentang SMA Jeguk. Ia juga bertanya apa pendapat Chan Young jika ia bersekolah di SMA itu? Chan Young heran mendengar pertanyaan Eun Sang, maka Eun Sang pun menjelaskan kalau majikan ibunya berniat memindahkannya ke SMA Jeguk dan ibu langsung memindahkannya tanpa konsultasi dulu padanya.
Chan Young sepertinya tak suka dengan rencana itu, tapi ia bertanya apakah Eun Sang memang menginginkannya? Eun Sang menjawab kalau ia sebenarnya sedikit iri melihat Chan Young bisa bersekolah di sana. Sekolah itu bisa mengubah ekor ularnya menjadi ekor naga. Jadi ia merasa tak memiliki alasan untuk menolak tawaran itu.
Mendengar alasan Eun Sang, Chan Young pun berkata kalau banyak hal yang akan berubah, namun ia tak bisa memungkiri bersekolah di Jeguk memang sesuatu yang sangat besar. Ia pun mengucapkan selamat datang di sekolahnya. Walau dari ekspresi wajahnya, Chan Young masih nampak keberatan.
Tan berkeliling di gudang anggur, dan menemukan kotak yang berisi barang-barang lamanya. Ia membuka novel hadiah dari Lee Bo Na. Ada ucapan di halaman pertama : Untuk memperingati dua dua hari-nya (dua puluh dua hari pacaran) Tan dan Lee Bo Na. Cintamu, Lee Bo Na.
Tan tersenyum dan membuka-buka buku itu. Tapi ia segera bersembunyi saat melihat pintu terbuka dan Eun Sang masuk sambil menelepon.
Eun Sang menelepon Chan Young dan berkata kalau ia sudah mentransfer uang tiket. ‘Sekarang rasanya Amerika sudah benar-benar tamat.” Eun Sang teringat akan pesan yang ia tempelkan di papan kampus Tan dan menjawab kalau Amerika sangatlah jauh dari kamar pembantunya.
Tan mendengar semuanya, dan hanya terdiam. Eun Sang menutup telepon dan termangu.
Eun Sang heran melihat semua lampu taman yang dinyalakan seakan tak khawatir akan biaya listriknya. Handphonenya berbunyi. Dari Tan yang langsung menyapa seram, “Halo Sydney..”
Eun Sang tersenyum mendengar kutipan Tan dari film Scream yang tak menakutkan itu. Apakah karena hal ini Tan mencari tahu nomor teleponnya?
“Lihatlah ke lantai dua,” jawab Tan. Eun Sang heran apa maksudnya lantai dua? Ia mendongak, mencari, “.. di mana?”
Dan di sana, ia melihat dreamcatcher yang tergantung di jendela kamar di lantai dua rumah utama. Ia tercengang, dan Tan dengan lembut berkata, “Berbaliklah.”
Eun Sang berbalik dan tak dapat mempercayai apa yang ia lihat di hadapannya.
Ada Tan di sana. Tan ada di rumah majikan ibunya.
Tan menghampiri Eun Sang dan Eun Sang terbata bertanya bagaimana Tan bisa ada di sini? Tanpa melepaskan pandang pada gadis itu, Tan meminta Eun Sang untuk memikirkannya lagi.
Eun Sang berbalik untuk melihat dreamcathcer-nya sekali lagi dan menyadari semuanya. Bukit Hollywoodnya ada di sini. Tapi ia tetap bertanya, ingin mencoba kalau-kalau dugaannya salah, “Apa mungkin.. kau.. adalah anak kedua di rumah ini?”
“Hmm..”
Bukit Hollywoodnya ada di depan matanya. “Kau.. adalah anak kedua dari pemilik perusahaan Jeguk?”
“Hmm..”
“Jadi, saat kita bertemu di depan rumah. Apa kau sudah tahu kalau aku tinggal di rumah ini?” tanya Eun Sang tak percaya.
“Hmm..”
Suara Eun Sung bergetar menahan tangis, “Jadi.. apakah kau tahu kalau aku tinggal di sini di kamar pembantu? Apa kau juga tahu?”
“Hmm..”
Mata Eun Sang bekacara-kaca. Ia berbalik dan melangkah pergi, tak ingin membiarkan Tan melihatnya menangis. Tan memanggilnya, tapi Eun Sang terus melangkah pergi.
“Apakah.. aku mungkin merindukanmu?” tanya Tan.
Eun Sang terpaku mendengarnya. Bahunya naik turun menahan isak tangis. Tapi ia kemudian melanjutkan langkahnya.
Di kamar, Eun Sang tersedu-sedu, menyadari semuanya sekarang sudah tak mungkin lagi.
Tan juga termenung di kamar. Ibunya masuk untuk membawakan seragam barunya. Ia meminta dengan sangat agar Tan bisa melakukan semuanya dengan baik dan kuasai sekolah itu. Tan bertanya, “Dengan menjadi gangster?”
Haha. Maksud Nyonya Han bukan itu. Tapi menguasai sekolah dengan nilai pelajaran, “Anak pelayan itu selalu 5 besar di kelasnya. Dan ia juga pindah ke sekolahmu sekarang. Jadi apa kau mau dikalahkan olehnya, kau yang adalah si pemilik rumah?”
Mata Tan hampir melompat saat mendengar kalau Eun Sang juga pindah ke sekolahnya.
Keesokan paginya, Eun Sang datang ke sekolah masih tanpa memakai seragam sekolah. Ia terbengong-bengong melihat mobil-mobil mewah yang mengantarkan para siswa dan obrolan mereka yang membicarakan tentang harga saham yang turun dan membuatnya rugi 2 milyar won.
Eun Sang terbelalak mendengar angka won yang disebut itu. Ha.. sepertinya tak akan muncul nama SMASH dan Cherrybelle di perbincangan anak-anak sekaya itu. Eun Sang menghela nafas dan menjaga mentalnya agar tetap terjaga.
Tapi susah juga saat ia masuk ke sekolah yang megah dengan perbincangan bahasa Inggris di antara para siswa dengan barang baru yang dibicarakan bukanlah sepatu baru atau tas baru, tapi mobil baru.
Rachel melihat kemunculan Eun Sang, namun Bo Na dulu yang menyapanya. Apa yang Eun Sang lakukan di tempat ini? Mereka terkejut mendengar jawaban Eun Sang yang mengatakan kalau ia pindah ke sekolah mereka. Sahabat Bo Na, Ye Sol muncul dan bertanya siapa gadis itu?
“Anak pindahan. Aku benar-benar tak bisa percaya,” jawab Bo Na.
Myung Soo muncul dan melihat gadis yang baru dilihatnya dan menanyakan hal yang sama seperti Ye Sol. Dan jawaban Bo Na juga masih sama, “Anak pindahan. Aku benar-benar tak bisa percaya.”
Hahaha.. kalau lagi tercengang, pilihan kata Bo Na jadi sedikit, ya..
Myung Soo memperkenalkan dirinya. Tapi perhatian mereka teralih karena para siswa lain ribut karena kemunculan seseorang. Rachel, Bona dan Myung Soo menyadari siapa yang mungkin datang. Myung Soo segera pergi mencari Bo Na dan yang lain segera mengikuti gelombang siswa yang berlarian keluar, meninggalkan Eun Sang sendirian.
Dan benar saja. Tan berdiri di depan sekolah, tersenyum memandang Bo Na dan menyapanya. Tan juga menyapa Rachel yang memandanginya dengan kesal, “Walau kau tak menatapku seperti itu, tak ada orang di sini yang tak tahu kalau kita bertunangan.”
Tan kemudian menyapa target berikutnya, Chan Young. “Pacar mantanku. Kenapa kau ada di sini? Apa karena tunjangan pegawai?”
Bo Na kesal melihat ucapan Tan yang masih seperti dulu. Hyo Sin memandang kerumunan itu dengan penuh rasa tertarik. “Munculnya Lucifer di sekolah setan. Benar-benar menyenangkan.”
Young Do datang dan masuk ke arena pertandingan. Hyo Sin tersenyum dan menonton dari atas, semakin tertarik melihatnya.
Keduanya berhadapan dan saling memandang. Penuh cinta? Penuh benci? Entahlah. Tapi Tan yang menyapa lebih dulu.
“Aku merindukanmu, teman.”
“Selamat datang.”
“Tenanglah. Aku tak akan langsung melakukan apapun padamu.”
“Tetaplah menyapa. Kalau tidak, anak-anak ini nanti akan terkejut.”
Tapi anak-anak itu semua sibuk memperhatikan pertunjukan di depan hingga tak menyadari kalau ada gadis tak berseragam sekolah berjalan ke arena yang sibuk dengan handphone-nya.
Gadis itu juga tak sadar kalau dirinya masuk ke dalam arena. Ia sedang mengetik pesan, Chan Young, kau ada di mana? Aku sudah ada di sekolah seka .
Eun Sang merasa keanehan dan ia mendongak.Betapa kagetnya saat ia menoleh ke kanan, ia melihat wajah seseorang yang baru saja ia lihat kemarin malam. Begitu juga saat ia menoleh ke kiri, dan melihat wajah seseorang yang menghadangnya di jalan kemarin malam.
Dan ia pun tersadar saat menoleh ke sekeliling. Para Siswa SMA Jeguk yang tadi membuatnya takjub, sekarang memandanginya.
(Bersambung)
(Bersambung)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !