Home » , , , » MY LOVE FROM THE STAR EPISODE 14 (2014)

MY LOVE FROM THE STAR EPISODE 14 (2014)

Written By Regina Kim on Tuesday, December 30, 2014 | 8:58 PM


Also known as : You Who Came from the Stars,You from Another Star,My Love from the Stars,My Love from Another Star,Man from the Stars,Man from Another Star
Genre : Romance,Comedy,Drama,Sci-Fi
Written by : Park Ji-eun
Directed by : Jang Tae-yoo
Country of origin South Korea
Originallanguage(s) Korean
No. of episodes 21
Production : Executiveproducer(s) Choi Moon-suk
Producer(s) Moon Bo-mi
Location(s) Korea
Cinematography Lee Gil-bok, Jung Min-gyun
Camera setup Multiple-camera setup, Running time 70 minutes
Productioncompany(s) HB Entertainment
Broadcast : Original channel SBS and regional affiliates
Picture format 1080i (HDTV), Original run 18 December 2013 – 27 February 2014

STARRING : 


SINOPSIS LENGKAP :

Prolog episode 14: 

“Empat ratus tahun lalu, aku datang dari luar angkasa ke tempat ini. Dan aku tinggal di sini selama 400 tahun.” 

Kilas balik ketika Min Joon mengungkapkan identitas aslinya pada Song Yi di museum. Ia berkata ia menyelamatkan Song Yi 12 tahun lalu karena sangat mirip dengann gadis pemilik tusuk rambut yang dikenalnya 400 tahun lalu. Tapi jika Song Yi hanyalah Song Yi, maka ia tidak tertarik. Ia membentak Song Yi agar Song Yi pergi. 

Kemudian kilas balik ketika Song Yi berjalan di pantai bersama Min Joon. Ia bertanya apakah Min Joon sama sekali tidak pernah menyukainya. Berdebar dan khawatir dengan tulus pada dirinya? Apakah Min Joon tidak pernah benar-benar menyukai dirinya, selain karena gadis 400 tahun lalu itu? Satu kalipun tidak pernah, jawab Min Joon. 


Kilas balik Hwi Kyung bertanya apakah Min Joon benar-benar tidak menyukai Song Yi ataukah ada alasan lain. Min Joon menyuruh Hwi Kyung melindungi Song Yi dari Jae Kyung. 

Kilas balik Min Joon menunjukkan USB Yoo Ra dan bertanya apakah Jae Kyung akan berhenti jika ia menyerahkannya. Lalu teriakan marah Jae Kyung di tebing bahwa ia akan membunuh Min Joon. 

Kilas balik Min Joon ditabrak. Lalu Pengacara Jang memberitahu Song Yi bahwa Min Joon akan segera pergi. Jika Song yi memiliki perasaan padanya, sebaiknya dibereskan sejak sekarang. 

Kilas balik Min Joon berkata bahwa satu-satunya hal yang bisa ia lakukan adalah menghilang (dari kehidupan Song Yi). Lalu pertemuannya dengan Jae Kyung di mana ia menawarkan kesepakatan. Ia berkata ia akan melakukan apa yang Jae Kyung inginkan. Menanggung kejahatan Jae Kyung dan menghilang. 

“Tidak lama lagi aku pergi. Kau bertanya bagaimana perasaanku?” tanya Min Joon. Ia lalu menangis dengan sedih. 


Akhirnya kita kembali pada adegan di akhir episode sebelumnya. Song Yi berdiri di ujung gedung buatan di set syuting. Ia melompat. 

Tiba-tiba sekrup yang mengunci katrol kawat penyangga Song Yi lepas. Song Yi kehilangan keseimbangan dan terayun membentur dinding. Tali penyangga Song Yi merosot dan Song Yi meluncur jatuh. 


Berikutnya, dua buah ambulans tiba di rumah sakit. Salah satunya adalah Song Yi. Ia segera dilarikan ke UGD. Sementara itu wartawan menerima berita mengenai jatuhnya Song Yi di set syuting dan dikabarkan nyawanya terancam. Ia segera menulis berita mengenai itu. 


Pengacara Jang duduk sendirian di ruang interogasi kantor penuntut umum. Ia bertanya-tanya apakah ia (mungkin maksudnya Min Joon) sudah gila. 

“Ia pasti sudah gila,” katanya yakin. 


Jae Kyung tersenyum puas melihat berita Song Yi terjatuh dan dalam kondisi kritis. Tiba-tiba Min Joon membuka pintu kantornya. Dengan secepat kilat ia sudah berada di hadapan Jae Kyung. Jae Kyung terpana. 

“Ada apa?” Jae Kyung berusaha tetap terlihat tenang, sementara tangannya meraba bawah meja, mencari tombol alarm. “Bukankah kau seharusnya bertemu penuntut umum sekarang, sesuai janji kita?” 


Jae Kyung hampir menekan tombol ketika tiba-tiba mejanya terlempar ke samping seperti ada yang membalikkannya dengan sangat keras. Meja itu hancur dan kertas-kertas berhamburan. Min Joon menatap Jae Kyung. 


Jae Kyung berdiri, mungkin terheran-heran kenapa kantornya begitu cepat berantakan (coba deh punya anak kecil, pasti ngga akan heran ;p). Min Joon melesat mendekati Jae Kyung lalu mencengkeram kerah Jae Kyung. 

Sejak tadi ia tidak mengatakan sepatah katapun. Dengan kekuatannya, ia mengangkat Jae Kyung hanya dengan satu tangan, hingga kaki Jae Kyung tidak lagi menapak di lantai. Mulai ada rasa takut di wajah Jae Kyung. 

“Menurutmu apa yang akan kulakukan padamu?” tanya Min Joon. 

Jae Kyung malah tertawa. 


Sedetik kemudian ia berada di atap gedung kantornya. Min Joon melesat membawa Jae Kyung ke pinggir atap gedung. Siap untuk menjatuhkannya. Jae Kyung masih berusaha tertawa. 

“Aku akan membunuhmu,” kata Min Joon. 

“Membunuhku? Kau? Kau berani?” ledek Jae Kyung. 


Min Joon membenarkan. Ia akan membunuh Jae Kyung sekarang. Ia melangkah maju mendobrak pembatas pagar sambil terus mencengkeram Jae Kyung. Jae Kyung sekarang melayang di udara, dan benar-benar hanya Min Joon yang memeganginya. 

“Aku akan membunuhmu dengan cara yang sama seperti yang kaulakukan pada Chun Song Yi.” 

Ia melepaskan pegangannya pada Jae Kyung. Tapi Jae Kyung masih melayang karena ditahan kekuatan Min Joon. Jae Kyung menatap ngeri ke jalanan yang berada begitu jauh di bawahnya. 

“Mati kau!!!” teriak Min Joon. 


Seminggu sebelum kejadian…. 

Pengacara Jang sedang berjalan dengan tenang ketika tiba-tiba seeorang tak sengaja menabraknya. Atau sengaja? Karena diam-diam ia menempelkan sesuatu di tas Pengacara Jang. Ia bangkit lalu meminta maaf pada Jang sambil menyerahkan tasnya. 

Pengacara Jang bertemu Min Joon dan mereka bercakap-cakap tentang pengakuan Min Joon pada Song Yi. Ketika itu Jang bertanya apakah Min Joon tidak bisa menghilangkan ingatan? Tidak bisa, jawab Min Joon, itu hanya ada di film. 


Jang berkata Min Joon memiliki kemampuan untuk menghentikan waktu, melakukan telekinesis, mengapa orang yang bisa melakukan semuanya tidak bisa menghapus ingatan orang lain? Perkataan Jang mengenai kemampuan Min Joon ini didengar oleh Jae Kyung. Rupanya tas Jang tadi dipasang alat penyadap. 

Jae Kyung juga mendengar saat Jang mengatakan kemampuan Min Joon saat ini hilang timbul dan tidak tahu kapan kemampuan akan hilang. Saat ini munculnya kemampuan Min Joon hanya berdasarkan faktor untung-untungan. Jae Kyung terlihat senang mengetahui informasi itu. 


Ia terus mengikuti percakapan Jang dan Min Joon. Ia mendengar Min Joon berkata satu-satunya hal yang bisa ia lakukan saat ini adalah menghilang, karena tidak ada lagi yang bisa ia lakukan di bumi selain melakukan apa yang ia bisa untuk Song Yi. Jang bertanya apa yang Min Joon akan lakukan untuk Song Yi. Tidak terdengar jawaban. 

Min Joon bangkit berdiri dan berjalan pergi. Pengacara Jang menyusulnya dan menghalanginya. 

“Kau tidak berpikir untuk melakukan itu, bukan?” tanyanya. 

Min Joon tidak menjawab. 

“Kau tidak boleh melakukannya. Jika kau sengaja atau tidak sengaja membunuh orang dengan kemampuanmu, maka….” 

Meski kita tidak mendengar kelanjutan kata-kata Jang, Jae Kyung mendengarnya. 

“Begitukah caranya? Ada hal seperti itu?” katanya tersenyum puas. Ia lalu mengatur pertemuan dengan Min Joon. 


Jae Kyung berkata ia sudah memikirkan tawaran Min Joon. 

“Kau bilang kau akan menanggung kesalahan untuk semuanya dan menghilang untukku. Kurasa aku tidak akan rugi. Sejujurnya aku juga mulai merasa terganggu dengan hal ini. Jika kau menepati janjimu, aku tidak memiliki alasan untuk bertindak lebih jauh. Aku akan kehilangan banyak hal (jika meneruskan).” 

“Jika kau melanggar janji….” 

Jae Kyung mengangkat tangannya untuk menghentikan kata-kata Min Joon. Ia berkata ia tahu Min Joon bukan orang biasa karena Min Joon sudah berulang kali memperlihatkannya dan ia sudah mencoba untuk menyingkirkan Min Joon. Jadi ia tahu ia tidak boleh melanggar janji. Ia tahu ia akan mendapat kesulitan jika terus melawan Min Joon. Untuk apa ia melakukannya? 

“Jika kau melanggar janji, aku sendiri yang akan melenyapkanmu. Dan kau tahu pasti aku memiliki kemampuan untuk itu. Seperti yang kau bilang, aku sudah memperlihatkannya.” 

“Kau benar. Aku tahu dengan jelas,” sahut Jae Kyung. 


Hwi Kyung pulang ke rumah dan mendapati orangtuanya sedang membicarakan mantan istri Jae Kyung. Diam-diam ia menguping. Ibu Hwi Kyung bertanya apakah ayah Hwi Kyung mendengar sesuatu tentang mantan isteri Jae Kyung. Ia masih merasa terganggu dengan apa yang dikatakan mantan istri Jae Kyung padanya sebelum bercerai dengan Jae Kyung. 

“Ia bilang Jae Kyung menakutkan. Dan memintaku untuk menyelamatkannya.” 

“Kau beri mereka satu inci dan mereka menginginkan satu mil. Aku menerima seorang gadis yang pada dasarnya yatim piatu dan menjadikannya menantuku. Tapi ia melepaskan semua yang ditawarkan dan melarikan diri. Dan sekarang? Beraninya ia bilang Jae Kyung membuatnya takut!” 


Ibu bertanya apakah Ayah juga tidak merasa seperti itu. Walau ia yang melahirkan Jae Kyung, ia merasa Jae Kyung sedikit menyulitkan. Jae Kyung tidak melakukan kesalahan apapun, tapi entah kenapa berbeda dengan Hwi Kyung, ia selalu berhati-hati bila berada di sekitar Jae Kyung. 

Ayah malah tertawa dan berkata itu sebabnya ia memilih Jae Kyung sebagai pewarisnya. Jae Kyung sudah terlahir dengan kecenderungan menjadi orang besar. Berbeda dengan Hwi Kyung. 

Ibu berkata ia masih merasa terganggu dengan apa yang terjadi pada Jae Kyung saat ia masih kecil. Tapi sebelum ibu selesai berbicara, ayah sudah memotongnya. Bukankah ia sudah melarang Ibu untuk mengungkit soal itu.? Hmm…peristiwa apakah itu? 

Setelah mendengar percakapan mereka, Hwi Kyung menyapa kedua orangtuanya. Ia berkata ia ingin berziarah ke makam kakak tertuanya. Apa orangtuanya mau ikut? Ayah nampak terkejut dan tak bisa berkata-kata. Ibu juga terkejut mendengar niat Hwi Kyung, tapi ia berkata ia akan menemani Hwi Kyung ke sana minggu depan. 


Tiga hari sebelum kejadian… 

Hwi Kyung pergi ke rumah sakit jiwa yang tercatat di GPS kakaknya. Pada resepsionis ia bertanya apakah ada pasien bernama Yang Min Joo di rumah sakit ini. Resepsionis itu langsung menjawab tidak ada pasien bernama itu di sini. 

“Ada berapa pasien di rumah sakit ini?” tanya Hwi Kyung. 


Resepsionis bingung, kenapa Hwi Kyung bertanya seperti itu. Hwi Kyung berkata ia melihat rumah sakit sepertinya cukup besar. Tapi resepsionis itu bisa langsung menjawab tidak ada pasien bernama itu tanpa mengecek daftar pasien yang dirawat di rumah sakit ini. 

“Kau pasti sangat pintar,” ledeknya. 

Resepsionis itu nampak gugup. Ia berakta ia tidak tahu apa yang Hwi Kyung maksudkan. Pokoknya tidak ada pasien bernama itu dan ia menyuruh Hwi Kyung pergi. Hwi Kyung menurut, tapi ia semakin curiga. Wah, Hwi Kyung pinter


Dua hari sebelum kejadian…. 

Ibu Se Mi dan Se Mi berbicara dengan CEO Ahn membicarakan Se Mi yang akan berakting bersama Song Yi dalam 1 film. CEO Ahn berkata Se Mi yang merekomendasikan Song Yi. Ibu Se Mi berkata Se Mi memang seperti itu. Terlalu baik, meski diperlakukan buruk oleh Song Yi. 

CEO Ahn berkata Song Yi juga dulu seperti itu. Bersikeras berakting bersama Se Mi. Bahkan ketika sutradara menolak, Song Yi berkeras tidak akan berperan dalam film itu jika Se Mi tidak diikutsetakan. 

Ibu Se Mi langsung cemberut. CEO Ahn menyadari ia telah kebanyakan bicara. Ibu Se Mi meminta Se Mi diberikan lebih banyak staf agar terlihat perbedaan besar dengan Song Yi. Ia juga meminta tidak ada lagi berita yang menyebut Se Mi “Song Yi ke-2” atau semacamnya. 

Se Mi menghentikan ibunya. Ia berkata pasti CEO Ahn sudah tahu mengenai hal itu. CEO Ahn teringat ada kabar gembira. Se Mi mendapat papan iklan besar seperti yang selama ini diinginkannya. 


Yoon Seok dan Detektif Park menemukan kesamaan catatan telepon yang digunakan Jae Kyung dan Yoo Ra. Pada tanggal 24-27 Juli tahun lalu keduanya berada di tempat yang sama, di Cheongpyeong. Dan Jae Kyung memiliki vila di sana. 

Sayangnya, mereka tidak tahu di dekat mereka ada mata-mata. Mata-mata itu melapor pada Jae Kyung bahwa polisi sudah menemukan sesuatu mengenai vila di Cheonpyeong. 


Vila itu langsung dibersihkan. Seluruh perabotan hingga kenop pintu dibersihkan dari sidik jari maupun segala hal yang mungkin bisa dicek DNA-nya. Seprai dan bantal diganti. Seluruh perlengkapan mandi bahkan barang-barang di laci diganti. Kemudian, kartu pengenal Min Joon diletakkan di bawah kasur. Sebuah makalah dari universitas tampat Min Joon bekerja diletakkan di dekat TV. 


Satu hari sebelum kejadian…. 

Yoon Seok dan Detektif Park memeriksa vila tersebut. Mereka tidak menemukan apapun kecuali makalah dari universitas tempat Min Joon bekerja. 

Manajer vila berkata vila ini milik Jae Kyung tapi Jae Kyung jarang menggunakannya. Detektif Park berkata Jae Kyung kemari tahun lalu. Manajer itu menjawab Jae Kyung berlibur di vila keluarga yang letaknya 2 km dari vila ini. Vila ini lebih banyak digunakan rekan bisnis atas tamu pribadi Jae Kyung. 


Detektif Park bertanya apakah Yu Ra pernah menginap di vila ini. Manajer vila membenarkan. Ia menambahkan kalau Yu Ra datang bersama seorang pria. Detektif Park memperlihatkan foto Min Joon dan manajer itu langsung membenarkan bahwa Min Joon yang menginap bersama Yu Ra tahun lalu di vila ini. Detektif Park berkata daya ingat manajer itu pasti sangat hebat hingga bisa mengingat orang yang dilihatnya setahun lalu. 


Dalam perjalanan pulang, keduanya berdiam diri dan merenung. Akhirnya Detektif Park berkata sepertinya ia tertular Yoon Seok. Semua bukti sangat cocok dan mengarah pada Min Joon, tapi ia merasa Min Joon bukan pelakunya. 

Yoon Seok berkata sebenarnya besok Min Joon akan datang. Untuk menyerahkan diri. Detektif Park terkejut. Ia berkata Min Joon benar-benar aneh. 


Min Joon berdiri di depan foto jadulnya di museum. Foto itu dibawanya pulang. Diam-diam ia memandangi Song Yi yang tertidur lelap. 

“Tidak peduli waktu berlalu, ketika aku memiliki waktu yang tiada akhirnya aku tidak pernah memikirkan bahwa waktu adalah hal yang berharga. Tapi sekarang…. 


jika aku bisa mendapatkan satu hari lebih lama untuk bisa bersamanya, aku tidak peduli jika aku kehilangan semua yang kumiliki. Tapi, meskipun aku melepaskan semua yang kumiliki, aku tahu sekarang kalau aku tidak bisa mendapatkan “waktu”.” 


Song Yi terbangun, namun tidak ada siapa-siapa di kamarnya. Ia berjalan ke balkon dan melihat tempat iklan yang dulu dihiasi wajahnya sekarang diisi iklan Se Mi. Song Yi melihat ke langit. 

“Apa ini? Ada kalanya terlihat begitu banyak bintang di langit Seoul. Do Min Joon, apakah kau benar-benar datang dari salah satu bintang itu? Dari atas sana?” 

Min Joon mendengar kata-kata Song Yi. 


“Kenapa kau tidak bilang saja kalau kau tidak menyukaiku dan semuanya selesai. Kenapa kau harus mengatakan kau berasal dari bintang dan semacamnya, hingga aku terpaksa berpikir bahwa setiap kali aku melihat ke langit malam aku akan memikirkanmu.” 

“Sekarang aku juga tahu, ketika kau mulai mencintai seseorang, kau juga mulai merasa takut. Sekarang ini aku takut tidak bisa melindungi orang yang ingin kulindungi.” 


Pada hari terjadinya kecelakaan itu….. 

Min Joon bersiap untuk pergi menyerahkan diri. Song Yi sedang merias wajahnya ketika ia mendapat telepon dari tim syuting bahwa Song Yi diminta hadir oleh sutradara tanpa mengenakan make-up karena ini syuting film action. Song Yi berkata tentu saja ia tidak akan mengenakan make-up sambil menghapus riasannya dengan kesal. 

Ibu Song Yi terkejut melihat Song Yi tampil polos tanpa make-up (padahal lebih cantik). Song Yi berkata ia akan syuting banyak adegan lari, jadi untuk apa mengenakan make-up. Bagaimana dengan mobil? Song Yi berkata ia akan menyetir mobilnya sendiri. Ibu Song Yi berkata itu tidak akan terlihat baik. Ia teringat, bagaimana dengan Manajer Do Min Joon? Song Yi tidak menjawab. 


Mereka keluar apartemen dan berpapasan dengan Min Joon di depan lift. Melihat Min Joon dan Song Yi sama-sama berdiam diri, ibu Song Yi merasa aneh. Apa Min Joon tidak bekerja untuk Song Yi lagi. 

“Tidak,” jawab Song Yi singkat. 


Pintu lift terbuka. Song Yi dan Min Joon otomatis melangkah lalu berhenti. 

“Bisakah aku yang menggunakannya lebih dulu? Kurasa akan tidak nyaman jika kita naik lift bersama,” ujar Song Yi tanpa emosi. 

Min Joon diam. Song Yi masuk ke dalam lift, diikuti ibunya yang masih merasa aneh. 


Di dalam lift ibu Song Yi bertanya apakah keduanya bertengkar. Ia akan menelepon Min Joon dan memastikannya. Song Yi melepas kacamata hitamnya. Matanya basah. 

“Ibu, jika Ibu mengganggunya, aku akan langsung hidup bersamanya.” 

Ibu Song Yi kaget. Apa? 


“Aku sangat menyukainya. Jadi aku menyatakan perasaanku dan ditolak.” 

“Apa kau gila? Di saat Hwi Kyung….” 

“Karena itu….sulit bagiku untuk mengendalikan perasaanku padanya.” 

Ibu Song Yi semakin kaget ketika melihat Song Yi menangis. Song Yi menangis karena seorang pria? 

“Ya, aku menangis. Karena seorang pria, aku menangis dengan menyedihkan. Jadi jangan ganggu dia. Tadi aku sangat ingin berpegangan padanya dan hampir tak bisa mengendalikan diri.” 

Min Joon mendengar kata-kata Song Yi. 

“Kau gila,” ujar ibu Song Yi. 

“Ya, aku gila.” 


Min Joon tiba di depan gedung penuntut umum. Jang menghalanginya dan bertanya apakah Min Joon sudah gila. Mengapa Min Joon sampai berpikir untuk melakukan hal seperti ini? 

“Jika tidak, aku harus membunuh Lee Jae Kyung. Entah aku membunuhnya atau menghentikannya, hanya itu pilihannya. Jika tidak, Chun Song Yi akan mati. Chun Song Yi sudah memberitahu polisi mengenai hubungan Lee Jae Kyung dan Han Yoo Ra. Tidak ada waktu lagi.” 


Min Joon berjalan masuk ke dalam gedung. Jang berlari menyusulnya dan meminta Min Joon berjanji 1 hal. 

“Kau tidak boleh membiarkan hal “itu” terjadi. Aku tidak bisa melihat hal “itu” terjadi padamu hanya karena seseorang yang tidak manusiawi seperti itu. Berjanjilah padaku. Setidaknya berjanjilah padaku!” 

Ia berkata ia sudah mengingatkan Min Joon untuk tidak mempedulikan kasus ini dan bersikap tidak tahu apa-apa. Ia sudah menasihati Min Joon untuk hidup tenang selama sisa waktunya di bumi tapi Min Joon tidak menuruti kata-katanya. Karena itu ia meminta Min Joon berjanji. 

“Aku berjanji,” kata Min Joon akhirnya. 

“Kau sudah berjanji ya…pokoknya kalau kau melanggar janji ini maka aku benar-benar tidak mau bertemu denganmu lagi!” kata Jang kesal. Lalu ia mendahului masuk ke dalam. 


Min Joon dan Jang berhadapan dengan Yoon Seok dan Detektif Park di ruang pemeriksaan. Yoon Seok berkata semua percakapan dalam pemeriksaan ini direkam. Apa Min Joon setuju? Min Joon menyetujuinya, sementara Jang terus cemberut dengan wajah kesal. 

Pemeriksaan dimulai. Min Joon berkata dirinyalah yang terekam kamera CCTV saat hari kematian Yu Ra di kapal pesiar. 


Di set syuting, Se Mi menghafal dialognya. Di sisi kirinya Beom, dan di sisi kanannya ibunya. Tapi perhatian Beom terus tertuju pada Song Yi yang berdiri menghafal naskah sendirian. Beom sedih melihat Song Yi sendirian seperti itu. 


Min Ah datang membawakan hot pack (penghangat) untuk Se Mi. Beom hendak memberikan satu bungkus pada Song Yi. Se Mi melihat itu dan buru-buru meminta Beom menemaninya berlatih. Beom terpaksa menurut namun sesekali ia melihat Song Yi. 

“Kau seharusnya membiarkan aku pergi. Sebentar lagi detektif akan datang,” Se Mi memulai dialognya. 

“Diam!” 

“Aku mencintaimu.” 

“Cinta? Kau tidak mencintaiku. Kau mencintai wajahku dan kekayaanku.” 

“Tapi…” 

“Aku akan dengar alasan seperti itu di neraka. Bye. Zai Jian (bye dalam bahasa Mandarin). Dor!!” Beom pura-pura menembak Se Mi. 


Ibu Se Mi tertawa melihat kelucuan Beom. Min Ah juga. Tapi Se Mi tidak. Di mana “bye, zai jian” dalam naskah? Beom langsung meminta maaf, ia tadi menambahkannya sendiri. Se Mi sepertinya tidak menganggap itu hal lucu. 


Ibu Song Yi menghampiri puterinya dan melihat Se Mi yang dikelilingi ibunya, Min Ah, dan Beom. Ia bertanya mengapa Se Mi merekomendasikan Song Yi untuk berperan dalam drama ini? Apa untuk memperlihat bahwa ia lah pemeran utamanya sekarang? Se Mi pasti ingin menyombongkannya di depan Song Yi. Tadinya ia pikir Se Mi tidak seperti ibunya tapi ternyata lebih parah. 


“Ibu, aku harus menghafal dialogku,” ujar Song Yi merasa terganggu dengan ocehan ibunya. 

“Dan lagi tidak banyak kalimat untuk diingat,” ujar ibu Song Yi merebut naskah. “Cuma 3 kata: Berhenti di sana!” 

“Tetap saja banyak aksinya,” Song Yi membela diri. Ia merebut kembali buku naskah dari ibunya. 

“Sepertinya Se Mi akan merasakan semua adegan romantis dan kau berkelahi habis-habisan,” ibu Song Yi masih mengomel. Ia kesal karena tidak ada seorang pun memberi kursi agar Song Yi bisa duduk. 

Tiba-tiba ia terkejut. Song Yi menoleh.

Sebuah mobil mewah diikuti beberapa truk berjalan di karpet merah ke dalam set syuting. Siapa lagi kalau bukan pangeran tampan Hwi Kyung^^ (abis alien tampannya lagi ngga ada sih XD Song Yi benar-benar beruntung) 

Para pekerja menurunkan kursi khusu untuk Song Yi, berdus-dus hot pack. Bahkan bermacam-macam makanan untuk seluruh staf syuting. Para kru syuting mau tak mau terkesan. Sementara Se Mi dan ibunya terlihat marah. 


Song Yi bertanya kenapa Hwi Kyung ada di sini. Tentu saja ibu Song Yi yang memberitahu Hwi Kyung kalau hari ini Song Yi syuting di tempat ini. 

Hwi Kyung memakaikan jaket tebal pada Song Yi diiringi tatapan Se Mi yang makin menusuk. 


Ibu Song Yi berterima kasih pada Hwi Kyung. Kedatangannya pasti memberi semangat untuk Song Yi. Hwi Kyung berkata tentu saja, bukan Song Yi namanya jika tidak bersemangat. 

Setelah ibunya pergi, Song Yi bertanya kenapa Hwi Kyung berbuat sejauh ini. Hwi Kyung berkata ia harus memastikan para kru film memperlakukan Song Yi dengan baik. Lalu ia bertanya siapa aktris yang bekerja bersama Song Yi dalam film ini. 

Song Yi melirik Se Mi. Hwi Kyung menoleh dan baru menyadari Se Mi yang duduk dengan kesal tak jauh di belakangnya. Hwi Kyung memalingkan wajahnya. Se Mi bangkit berdiri dan pergi dengan marah. Min Ah dan Beom mengikutinya. 


“Rupanya kau bekerja bersama Se Mi.” 

“Aku sudah tahu, bahwa Se Mi menyukaimu. Tapi kenapa situasinya seperti ini?” tanya Song Yi. 

Hwi Kyung berkata ia seharusnya lebih cepat meminta Se Mi menyelesaikan perasaannya padanya. 

“Aku juga seharusnya seperti itu, kan?” tanya Song Yi pelan. Seharusnya sejak awal ia menyuruh Hwi Kyung untuk menghentikan perasaannya padanya. 

“Kau terlambat,” kata Hwi Kyung sambil tersenyum. 


Ia menunjuk rangkaian kawat di set dan bertanya apakah Song Yi akan menggunakannya. Dengan bersemangat Song Yi mengiyakan ia juga mengajak Hwi Kyung menyaksikan jika sempat. Ia akan membuat sejarah baru dalam dunia film action. 

Hwi Kyun tersenyum lebar. Tiba-tiba ia melihat wajah yang familiar. Pria itu mengenakan topi hingga wajahnya tidak begitu jelas terlihat dan ia sedang membereskan kabel-kabel. Pendangan Hwi Kyung terhalang oleh beberapa orang yang lewat untuk mengucapkan terima kasih atas makanan yang dibawanya. Ia sempat melihat pria bertopi itu pergi. 


Ibu Song Yi melihat musuhnya berdiam diri dan tidak makan. Ia bertanya apakah ibu Se Mi tidak makan. Ibu Se Mi berkata apa tidak keterlaluan pemeran pembantu bertingkah seperti ini sebelum pemeran utama. Begitu kekanakkan. Apa mereka sedang mencoba merebut hati orang lain melalui makanan? 

Ibu Song Yi dengan tenang berkata ini pertama kalinya untuk ibu Se Mi jadi ia akan memberinya sedikit tips. Apa ibu Se Mi ingin tahu bagaimana cara sebenarnya untuk membuatnya jadi aktris utama? Hanya karena memiliki dialog lebih banyak, bukan berarti dia yang utama. 

“Jangan terlalu tegang. Jika kau gugup, orang lain bisa melihatnya. Puterimu belum siap untuk pekerjaan itu, tapi kau tetap memaksanya. Itu sebabnya kau sangat gugup.” 

Ibu Se Mi tidak bisa membantah kata-kata ibu Song Yi. 


Song Yi menggerakkan tubuhnya untuk melemaskan badan. Hwi Kyung bertanya apa Song Yi tidak takut. 

“Aku takut, tapi hal terburuk yang bisa terjadi adalah aku mati, bukan?” 

Hwi Kyung langsung protes mendengar perkataan Song Yi. Song Yi meminta Hwi Kyung tidak khawatir. Ia tidak akan mati. Ia akan menraktir Hwi Kyung nanti. 


Song Yi mencoba kawat yang akan menyangganya saat ia terjun nanti. Ia dinaikkan sedikit lalu diturunkan. Sutradara berkata nanti Song Yi akan ditarik di tengah jalan, baru syuting untuk adegan mendaratnya. Jadi sekali syuting untuk adegan melompat. Sekali syuting untuk adegan mendarat. Song Yi mengerti. 


Sutradara meminta Song Yi melompat yang keren untuk adegan ini. Song Yi naik ke atas gedung. Se Mi melihat kecemasan Hwi Kyung. Min Ah dan Beom juga terlihat cemas sementara ibu Song Yi terlihat percaya diri puterinya bisa menampilkan adegan yang bagus. 

Song Yi melompat. Hwi Kyung menoleh dan melihat pria bertopi itu lagi. Ia teringat pria itu adalah bawahan kakaknya. 


Hwi Kyung langsung melihat ke arah Song Yi. Tepat saat itu satu katrol penyangga Song Yi lepas. Song Yi kehilangan keseimbangan, ia terayun membentur dinding. Semua orang terkejut. 

“Apa yang kalian lakukan?Tarik!’ teriak sutradara. Para kru menarik kawat sebelah lagi (jadi ada 2 kawat penopang, satu di kanan satu di kiri) hingga Song Yi tertahan. 


Song Yi melihat ke atas. Ia melihat skrup penyangga sebelah lagi terlepas. Song Yi pun meluncur jatuh. 

Tanpa melepaskan pandangannya dari Song Yi, Hwi Kyung berlari untuk menangkap Song Yi. Ibu Song Yi berteriak histeris. 


Hwi Kyung menangkap tubuh Song Yi di atas matras pengaman. Mereka jatuh berguling-guling dan membentur lantai. Ibu Song Yi kembali menjerit. Se Mi berteriak memanggil Hwi Kyung. Hwi Kyung dan Song Yi tak sadarkan diri. 

Ibu Song Yi jatuh pingsan. Para kru segera menghambur untuk menyelamatkan mereka. 


Keduanya dilarikan ke rumah sakit. Se Mi mengantar Hwi Kyung sambil menangis. Tak lama kemudian wartawan mendapat berita tersebut dan mempostingnya. 

Hwi Kyung langsung masuk ruang operasi. Se Mi menungguinya di luar. Orang tua Hwi Kyung datang. Ibu Hwi Kyung hampir histeris hingga suaminya harus mengingatkan ada banyak orang yang melihat mereka. Namun sebenarnya ia juga sangat mengkhawatirkan keadaan puteranya. 


Berbeda dengan Song Yi. Ia tidak bisa langsung dioperasi. Dokter berkata ada tulang yang patah hingga terjadi pendarahan dalam. Song Yi membutuhkan transfusi darah. Masalahnya dokter menemukan kalau Song Yi memiliki golongan darah langka. 

Rumah sakit tidak memiliki persediaannya dan kesulitan untuk mencarinya. Mereka harus cepat mendapatkannya karena ini situasi darurat. Dokter menyarankan agar semua anggota keluarga diperiksa darahnya. Ibu Song Yi langsung lemas. 


Bok Ja melihat berita mengenai Song Yi dari berita internet. Ia sangat marah melihat komentar-komentar megatif para netizen. Mereka mensyukuri apa yang terjadi pada Song Yi dan berkata Song Yi pantas celaka. 

Bok Ja ingin menuntut mereka semua tapi kedua pelanggan tetapnya berusaha menenangkannya. Saat itu, dua pelajar SMP masuk ke toko Bok Ja dan mengobrol mengenai Song Yi. Sama seperti para netizen mereka mensyukuri Song Yi mendapat kecelakaan. 

“YA! Apa kalian manusia?!” tegur Bok Ja dan kedua pelanggannya. Bok Ja memboikot mereka dari tokonya dan mengusir mereka keluar. Kedua siswi itu langsung kabur. Bok Ja terduduk lemas. 


Ayah Song Yi sedang berada di bus ketika ia mendengar dua orang penumpang membicarakan kecelakaan Song Yi. Ia berteriak bertanya pada mereka di rumah sakit mana Song Yi dirawat. Ia berlari ke rumah sakit. 


Ibu Song Yi cemas, bagaimana jika darahnya dan darah Yoon Jae tidak cocok. Yoon Jae berusaha menenangkan ibunya. Para dokter akan mencari lebih banyak orang untuk dites darahnya. 

Ibu Song Yi tertegun melihat kedatangan ayah Song Yi. Yoon Jae tidak ingat wajah ayahnya. Ia bingung kenapa ibunya terkejut seperti itu. 

“Ayah Song Yi….” Gumam ibu Song Yi. 

“Ibu Song Yi…Bagaimana Song Yi kita?” 

Ibu Song Yi menangis, begitu juga ayahnya. Yoon Jae menyadari pria di hadapannya ini adalah ayahnya. 


Min Joon dan Pengacara Jang masih di ruang pemeriksaan bersama Detekktif Park dan Yoo Seok. Detektif merasa heran. Tanpa ditanya Min Joon mengakui bahwa ia yang melakukan semuanya. Jika itu benar, bukankah seharusnya mereka menangkap Min Joon saat ini juga? 

Detektif Park menyebutkan keanehan lain. Pengacara Min Joon yaitu Pengacara Jang, yang seharusnya membela kliennya, malah membisu sepanjang pemeriksaan dan hanya menghela nafas panjang. 

“Katakan sesuatu,” kata Detektif Park pada Jang. 

“Bisakah kita istirahat sejenak?” tanya Jang. 

Detektif Park menganggap itu usul bagus. Ia dan Jang pergi ke luar untuk mengambil minuman. Tinggal Yoo Seok dan Min Joon berdua. 


Yoo Seok menatap Min Joon. 

“Do Min Joon-sshi, apa ada rahasia yang hendak Anda simpan? Atau ada seseorang yang ingin Anda lindungi? Apa alasan datang ke sini dengan kebohongan yang sempurna mengarah pada Anda sendiri sebagai pelakunya? Saya tidak tahu untuk apa dan unuk siapa Anda melakukannya. Tapi karena Anda, kejahatan seseorang tertutupi.” 

Min Joon diam membisu. 


Detektif Park masuk dengan tergesa-gesa. Ia menunjukkan berita Song Yi pada Yoo Seok melalui ponselnya. 

“Katanya Chun Song Yi mengalami kecelakaan saat syuting dan kondisinya kritis. Lihta, pencarian nomor 1 di internet adalah: Chun Song Yi kritis.” 

Min Joon merebut ponsel Detektif Park untuk melihat berita itu. Yoo Seok tercengang melihat reaksi Min Joon. 

“O iya, kau kan dekat dengan Chun Song Yi,” kata Detektif Park. 


Tanpa pikir panjang, Min Joon membuka pintu lalu keluar. Detektif Park mengejarnya. Namun yang dilihatnya adalah suasana kantor yang tenang. Tidak ada Min Joon. 

Detektif Park bertanya pada salah satu staf apakah Min Joon benar-benar sudah pergi. Staf itu berkata ia tidak melihat ada orang keluar. Tidak ada orang yang keluar dari pintu itu sebelum Detektif Park. Detektif Park bersikeras Min Joon membuka pintu dan keluar. Staf itu berkeras ia tidak melihat siapapun keluar dari sana. 


Detektif Park kembali ke ruang pemeriksaan. Ia bertanya pada Yoo Seok apa Min Joon masuk kembali. 

“Tidak, ia baru saja keluar.” 

“Benar. Ia keluar tapi ia menghilang. Ia tadi di sini, tapi sekarang hilang. Kenapa perasaan seperti ini rasanya pernah kurasakan sebelumnya?” 

Detektif Park teringat ketika ia mengejar Min Joon dan tiba-tiba Min Joon hilang. Ia langsung memeriksa rekaman CCTV. 


Ia dan Yoo Seok melihat rekaman CCTV. Mereka dengan jelas melihat dalam rekaman itu Min Joon keluar dari pintu, tapi dari rekaman CCTV ruang sebelah tidak ada tanda-tanda Min Joon keluar. Dan rekaman itu menunjukkan waktu yang sama. 

“Ini bukan film Hollywood atau semacamnya. Lihat, aku sampai merinding! Dia itu siapa? Harry Potter? Apa dia mempermainkan kita?” celoteh Detektif Park. Yoo Seok pun tidak bisa menjawabnya. 


Maka Pengacara Jang yang diinterogasi oleh Detektif Park. Detektif Park bertanya apa itu semacam trik tipuan sulap? Sulap tingkat tinggi? Apa ia teman Lee Eun Kyul (pesulap terkenal Korea)? 

Pengacara Jang menghela nafas panjang. 

“Jika bukan, bagaimana Anda menjelaskan situasi ini?” 

“Anda pasti salah lihat.” 

“Anda bercanda. Kejadiannya terekam CCTV! Ia membuka pintu lalu keluar namun tidak keluar di sisi sebelahnya. Ia menghilang, seperti sulap!” 

“CCTVnya pasti rusak.” Jang kembali menghela nafas panjang. 

Detektif Park menyuruh Jang menelepon Min Joon untuk menanyakan ke mana dia pergi. Apa Min Joon pergi ke sekolah sihir Hogwarts? 

Lagi-lagi hanya dijawab helaan nafas panjang. Detektif Park pergi dengan kesal. Jang bergumam Min Joon pasti sudah gila. 


Song Yi masih terbaring tak sadarkan diri. Ayah dan ibunya menungguinya. Dokter datang dan memberitahu kalau darah ayah Song Yi cocok. Orangtua Song Yi sangat lega. Ayah Song Yi menggenggam tangan mantan istrinya dan menenangkannya. Ibu Song Yi menangis dekat puterinya yang tidak berdaya. 

Min Joon melihat dari pintu. Kaki Song Yi yang terluka. Tangannya. Dan wajahnya. Hati Min Joon sakit melihatnya 


Sementara itu Jae Kyung tersenyum melihat berita kecelakaan Song Yi. Tak tahan melihat kondisi Song Yi tak berdaya seperti itu, Min Joon mengepalkan tangannya. Ia membuka sebuah pintu yang langsung menembus kantor Jae Kyung. Cuma alien Min Joon yang bisa begini ;p 

Dan selanjutnya terjadi seperti dalam prolog. Min Joon mencengkeram kerah Jae Kyung dan berteleport ke atap gedung. Ia akan membunuh Jae Kyung. 

“Membunuhku? Kau? Kau berani?” ledek Jae Kyung. 

“Benar. Aku akan membunuhmu. Sekarang.” 


Min Joon maju mendobrak pagar pembatas atap. Jae Kyung terlihat takut. Min Joon berkata ia akan membunuh Jae Kyung dengan cara yang sama seperti Jae Kyung mencelakai Song Yi. Ia melepaskan pegangannya pada Jae Kyung. 

“Mati kau!!!” 

Jae Kyung berusaha tetap tenang meski sebenarnya ia takut. Kalau ngga takut berarti dia benar-benar bukan manusia 

“Kau tidak bisa membunuhku. Aku tahu. Jika kau membunuhku, kau juga akan mati.” 

Melihat Min Joon diam, Jae Kyung tertawa terbahak-bahak. Ternyata itulah yang didengar Jae Kyung saat Jang berkata Min Joon tidak boleh melakukan “itu”. Jika Min Joon membunuh seseorang dengan kekuatannya, maka Min Joon akan ikut mati. Itulah sebabnya Min Joon hidup hingga saat ini. 


Jang berpesan apapun alasannya Min Joon tidak boleh membunuh Jae Kyung karena itu akan membunuh diri Min Joon. Tidak sebanding dengan membunuh penjahat tak manusiawi seperti Jae Kyung. 

“Apakah kau mempertaruhkan nyawamu hanya untuk membunuhku? Apa kita memiliki hubungan spesial? Aku tahu segalanya mengenai dirimu. Rahasiamu, siapa dirimu sebenarnya, darimana kau berasal, dan kelemahanmu….semuanya. Sepertinya kau tidak memiliki banyak nyawa meski kau alien. Apa kau akan menggunakan satu-satunya nyawamu itu karena aku?” 

“Jika membunuhmu bisa menghentikanmu, tidak apa-apa jika aku mati.” 

Min Joon mengerjapkan matanya dan Jae Kyung mulai jatuh. 


“Chun Song Yi juga akan mati!!!” teriak Jae Kyung. 

Min Joon langsung menahan Jae Kyung dengan kekuatannnya. Jae Kyung megap-megap ketakutan. Lalu ia berkata Song Yi akan mati jika ia mati. Apa Min Joon pikir ia tidak mempersiapkan rencana cadangan saat berurusan dengan orang seperti Min Joon? 

“Walau kau membunuhku, kau tidak bisa menghentikan aku. Jika aku mati, kau pun mati. Tidak ada lagi yang melindunginya. Apa tidak apa-apa bagimu?” 

Min Joon sangat marah melihat kelicikan Jae Kyung. Ia memalingkan wajahnya. Jae Kyung meluncuuurrrrr.... 


Ia berteriak ketakutan. Tiba-tiba ia berhenti sejengkal sebelum membentur tanah. Orang-orang heran melihatnya melayang seperti itu. Lalu ia jatuh ke tanah. Jae Kyung batuk-batuk untuk melepaskan shocknya. 


Min Joon berdiri di hadapannya. 

“Berdoalah Chun Song Yi selamat. Jika terjadi sesuatu padanya, aku akan kembali untuk membunuhmu. Kau bilang kau memiliki banyak hal yang dipertaruhkan. Aku akan membuatmu merasakan kehilangan satu per satu milikmu. Dan akhirnya kau akan kehilangan semuanya. Aku akan membuatmu tahu apa yang namanya pemusnahan,” kata Min Joon. 

“Beraninya kau…” 

“Beraninya kau!! Aku akan membuatmu tahu dengan siapa kau berurusan.” 

Jae Kyung menatap Min Joon dengan penuh kemarahan namun tak berkutik. 


Song Yi telah sukses dioperasi. Tapi ada pembengkakan di paru-paru hingga pernafasannya masih harus dibantu. Song Yi masih harus diawasi. Jika Song Yi bisa bernafas normal dalam waktu 2 hari maka tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan. 

Ibu Song Yi berterima kasih pada ayah Song Yi karena sudah menyelamatkan puteri mereka. Ayah Song Yi pamit pergi dan meminta ibu Song Yi memberitahunya jika terjadi sesuatu pada Song Yi. 

“Pergilah setelah Song Yi sadar,” kata ibu Song Yi. 


“Ia tidak akan mau melihat wajahku.” 

“Itulah masalahmu! Apa kau benar-benar tidak tahu perasaan orang lain? Apa kau tahu betapa Song Yi kita merindukan ayahnya? Meski aku mengatakan agar kau tidak muncul lagi, bagaimana bisa kau benar-benar tidak muncul satu kali pun? Orang yang lebih kejam dariku….adalah kau.” 

Ayah Song Yi menghampiri Song Yi. Ia memegang tangan Song Yi lalu menangis. 


Yoon Jae berdiri termenung di lorong rumah sakit. Ibunya melihatnya. Ia bertanya apa Yoon Jae tidak akan menyapa ayahnya. 

“Ibu bilang aku tidak memiliki Ayah. Bahkan tidak meninggalkan sebuah foto pun.” 

Ibu terdiam. Ada rasa bersalah tergambar di wajahnya. Yoon Jae berjalan pergi. 


Ayah Song Yi terus memegangi tangan puterinya. 

“Ayah….. 

Ketika aku kecil, aku selalu memanggil Ayah setiap kali aku merasa takut. (Song Yi bergumam memanggil ayahnya saat ia gugup dan takut saat syuting) 


Tapi sekarang, aku memanggil nama yang lain. (Sebelum melompat saat syuting, Song Yi bergumam, “Do Min Joon.”) 


Untuk pertama kalinya, aku menemukan orang kucintai melebihi Ayah. Dari pagi hingga malam, aku ingin melakukan segalanya bersama orang itu.” 


Di saat Ayah Song Yi tertidur di kursi, Min Joon muncul di kamar rumah sakit. 

“Meski orang itu terus menerus mendorongku pergi, aku tidak bisa melangkahkan kaki. Meski aku mencoba untuk membencinya, aku tidak bisa membencinya.” 


Min Joon melihat Song Yi dengan sedih. Lalu dengan lembut ia mencium kening Song Yi. 

“Lagi dan lagi…aku terus bermimpi. Mimpi sedih bahwa ia mencintaiku……” 


Epilog episode 14: 

Setelah mencium kening Song Yi, Min Joon beranjak pergi. Tangan Song Yi menggenggam tangannya. 

Min Joon menoleh. Song Yi membuka matanya. 


“Aku terus menerus bermimpi sedih….” 



(Bersambung)
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Google Translate

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Love and Like Movie - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger