Genre : Aksi, Fiksi Ilmiah
Tanggal Rilis Perdana : 03 Mei 2013
MPAA Rating : Bimbingan Ortu
Studio : Walt Disney Pictures
Official Site
CAST & CREW
Sutradara : Shane Black
Produser : Kevin Feige
Penulis Naskah : Drew Pearce, Shane Black
Pemain :
Robert Downey Jr. as Tony Stark
Gwyneth Paltrow as Pepper Pots
Don Cheadle as Colonel James Rhodes
Guy Pearce as Aldrich Kilian
James Badge Dale as Savin
Rebecca Hall as Maya Hansen
Paul Bettany as Javis (voice)
Ben Kingsley as The Mandarin
Ashley Hamilton as Taggert
William Sadler as President Ellis
Jon Favreau as Happy Hogan
Cerita ini berawal kilas balik pada suatu acara akhir tahun ditahun 2000 Tony Stark (Robert Downey Jr.) bersama seorang wanita cantik Maya Hansen (Rebecca Hall) yang sedang menyambut akhir tahun tersebut bertemu dengan Aldrich Killian (Guy Pierce) yang mengaku ia adalah ilmuan dan fans berat terhadap Tony, kemungkinan ia sakit hati karena tidak disambut kedatangannya dan maksud pertemuannya itu, maka berlanjut ke dalam inti dari cerita Iron Man ke 3 ini.
Pada saat itu Tony setelah mengalami trauma akibat peristiwa yang ia alami ketika melawan ras alien Chitauri (pada cerita The Avengers). Dari pengalaman tersebut, ia menyadari bahwa dirinya tidak cukup kuat untuk bisa melindungi orang-orang penting baginya. Akibat traumanya tersebut, Tony mengalami kesulitan tidur dan sangat terobsesi membuat berbagai inovasi untuk memperkuat kostum Iron Man-nya. Tingkah laku Tony yang tampak makin terobsesi dengan kostum Iron Man tersebut dikhawatirkan oleh Pepper Potts (Gwyneth Paltrow) dan membuat hubungan keduanya sedikit memburuk. Inovasinya yang baru yakni dengan gerakan tangannya semua kostum Iron Mannya bisa dipanggil dari jarak yang cukup jauh yang langsung memasang keseluruh tubuhnya.
Karena kesibukannya Tony menyuruh mengintai dengan bantuan Happy Hogan (Jon Favreau) tentang apa yang dilakukan oleh Potts di dalam kantor perusahaan Stark, di mana Potts bertemu dengan Aldrich Killian.
Belum dapat mengatasi permasalahan psikis yang dialaminya, Tony diganggu aksi terorisme berupa rentetan kasus pemboman di beberapa lokasi yang akibatnya Happy Hogan yang berada didalam lokasi tersebut terkena ledakan bom itu. Didapat Informasi tentang dalang kasus tersebut melalui teknologinya yang ia buat, Tony mendapat 1 bukti atau identitas orang yang melakukan pemboman itu.
Teman Tony Kolonel James Rhodes (Don Cheadle) menjelaskan bahwa pria yang bertanggung jawab akan aksi tersebut memperkenalkan diri sebagai seorang “guru” yang kerap disebut sebagai The Mandarin (Ben Kingsley). Tony pun menantang The Mandarin untuk menghentikan terornya.
Tak lama kemudian rumah dan laboratorium Tony Stark diserang dan dihancurkan hingga rata dengan tanah. Pepper Potts pun terancam keselamatannya. Untunglah dengan teknologi yang baru Tony bisa memerintahkan kostum Iron Mannya memasangkan pada badan Potts. Setelah ia berhasil menyelamatkan Potts ia bergegas mengejar para penyerang tersebut tapi karena keadaan Kostum Iron Man yang sudah setengah rusak terkena ledakan-ledakan dari penyerangan ke rumah dan Labnya akhirnya ia terjatuh.
Tak lama kemudian rumah dan laboratorium Tony Stark diserang dan dihancurkan hingga rata dengan tanah. Pepper Potts pun terancam keselamatannya. Untunglah dengan teknologi yang baru Tony bisa memerintahkan kostum Iron Mannya memasangkan pada badan Potts. Setelah ia berhasil menyelamatkan Potts ia bergegas mengejar para penyerang tersebut tapi karena keadaan Kostum Iron Man yang sudah setengah rusak terkena ledakan-ledakan dari penyerangan ke rumah dan Labnya akhirnya ia terjatuh.
Pada keadaan dimana kostumnya rusak ia menyeret kostumnya ke sebuah rumah yang tidak diperjelas detail yang punya rumah siapa yang hanya dipertemukan dengan anak kecil bernama Harley Keener (Ty Simkins) yang membantunya me-recharge Kostumnya. Tony yang juga dalam pencarian dalang pemboman rumah dan temannya sudah terdeteksi oleh anak buah The Mandarin yang hebatnya didalam badannya bisa merubah menjadi panas yang dahsyat, bisa memperbaiki badan yang rusak dengan cepat dan juga bila tidak terkontrol menjadi bom bagi dirinya sendiri. Karena ia tidak bisa memakai kostum Iron Man jadi Tony berkelahi dengan keahliannya sendiri tidak dengan bantuan teknologinya.
Diceritakan dengan berbagai sumber yang Tony akhirnya mendapatkan tempat The Mandarin dalang pemboman itu, yang ternyata The Mandarin bukanlah otak dari segalanya, ia hanya aktor yang dibayar untuk melakukan menteroran dan berita-berita yang masuk ke TV. Sebelum ia melaporkan kejadian itu ia sudah pingsan dipukul dari belakang oleh pengawal yang menteror pemboman dikota yang bernama Savin (James Badge Dale).
Dalang utama dari semua itu adalah Aldrich Killian, ia mendapatkan penemuan yang bisa membuat
badannya bisa merubah menjadi panas yang dahsyat, bisa memperbaiki badan yang rusak dengan cepat, yang juga menyandera Potts dan menjadikannya pengawalnya. Dalam terornya itu Aldrich telah menyandera juga Kolonel James Rhodes yang memakai kostum Iron Man patriot. Kostum Iron Man patriot ia pakai untuk menyandera President Ellis (William Sadler).
Dalam perjalanannya dipesawat karena Aldrich menyerang President dengan kostum Iron Man patriot, pesawat yang ditumpangi President rusak dan pecah awak penumpang pesawatnya berhamburan keluar tersedot angin yang keras, pada saat itu Tony yang ditawan oleh pengawal Aldrich berhasil memanggil Kostumnya kembali karena sudah direcharge ulang oleh Harley Keener.
Ia mengejar Aldrich yang ternyata telah menangkap President yang akhirnya ia berusaha keras menolong awak penumpang pesawat yang jatuh berhamburan diudara, dan berhasil mendaratkan semua awak di laut. Lalu Tony bergegas terbang ke tempat persembunyian Aldrich, karena kondisi kostumnya yang masih rusak kostumnya tidak bisa dipakai kembali. Ia berangkat bersama Kolonel James untuk menolong President.
Ia mengejar Aldrich yang ternyata telah menangkap President yang akhirnya ia berusaha keras menolong awak penumpang pesawat yang jatuh berhamburan diudara, dan berhasil mendaratkan semua awak di laut. Lalu Tony bergegas terbang ke tempat persembunyian Aldrich, karena kondisi kostumnya yang masih rusak kostumnya tidak bisa dipakai kembali. Ia berangkat bersama Kolonel James untuk menolong President.
Pada saat rumahnya sedang diperbaiki dan dibersihkan dari puing-puing kehancuran, lab. Tony yang berada dibawah tanah yang tidak terkena ledakan terbuka dan terbanglah semua IronMan ciptaan Tony untuk membantu Tony dalam misinya menyelamatkan President.
Pertempuran pun terjadi yang hanya saja Tony kurang berperan disana karena IronMan yang lain sudah bergerak sendiri atas perintah-perintahnya. Di akhir cerita Potts terjebak direruntuhan puing-puing dan terjatuh ke dasar yang ada kebakaran dibawahnya yang ternyata Potts masih hidup malah ia membunuh Aldrich dengan tangannya sendiri oleh teknologi yang telah ditanam ditubuh Potts.
Tony akhirnya menyudahi semua teknologinya dengan memerintahkan semua IronMan ciptaannya meledak diudara, dan Tony yang mempunyai daya magnet (Paladium) didadanya di operasi. (Pensiun).
Ia membuang magnet didadanya dilaut. But I'm still IRON MAN. (the end)
Arc reactor adalah semacam pemacu energi mandiri yang di Iron Man berfungsi sebagai 'pembangkit tenaga' dari baju zirah si Tony Stark.
Di Iron Man pertama, arc reactor Tony Stark berjalan dengan sumber daya yang disebut palladium. Apa itu palladium?
Menurut Wikipedia, palladium adalah unsur kimia dengan simbol kimia Pd dan nomor atom 46. Ini merupakan logam putih keperakan langka dan berkilau yang ditemukan pada tahun 1803 oleh William Hyde Wollaston .
Palladium, platinum , rhodium , ruthenium , iridium dan osmium membentuk kelompok elemen disebut sebagai platinum group metals (PGM). Ini memiliki sifat kimia yang mirip, tapi paladium memiliki titik leleh terendah dan adalah yang paling padat dari mereka.
Di Iron Man 2, Tony Stark menciptakan arc reactor dengan elemen material yang baru. Kemudian, elemen ini disebut sebagai vibranium.
Vibranium adalah elemen langka yang secara teori berasal dari luar angkasa, yang telah ditemukan dalam dua varietas yang berbeda.
Vibranium tidak sepadat seperti adamantium, tetapi masih sangat tahan lama.
Di dunia nyata, arc reactor dengan eleman langka seperti palladium memang bukan tidak diwujudkan. Tapi apakah semudah itu, seperti yang si jenius Tony Stark lakukan?
"Di dunia nyata, Anda membutuhkan waktu 20 sampai 30 tahun untuk mengembangkan material baru dari alam semesta untuk diaplikasikan," ujar Suveen Mathaudhu, Program Manager di divisi material science angkatan perang AS.
Sehingga rasanya agak mustahil melihat energi terbarukan seperti arc reactor bisa terwujud dalam waktu hitungan tahun.
Menciptakan arc reactor di dunia nyata perlu usaha yang sangat keras, dan tentu saja teknologi dua langkah di depan.
"Untuk mengatasi masalah masyarakat, kita perlu menemukan cara untuk melakukan ini lebih cepat. Komunitas ilmu pengetahuan menerapkan sistem seperti Stark," kata Mathaudhu.
"Misalnya, untuk menciptakan unsur baru, Stark harus memvisualisasikannya dalam tiga dimensi," kata Mathaudhu.
"Tapi teknologi konvensional biasanya hanya memberikan gambar dua dimensi. Selama beberapa tahun terakhir, para peneliti bahan telah mampu menggunakan teknologi -- seperti atom probe tomografi -- untuk memberikan gambar 3D dari bahan pada skala atom".
Gambar-gambar 3D memberikan para ilmuwan pemahaman yang lebih dalam struktur nano material, yang pada gilirannya memberi mereka wawasan mengenai bagaimana struktur tersebut berhubungan dengan sifat material tersebut.
Setidaknya ada empat aspek terkait ilmu material dalam menemukan elemen baru. Pengolahan, yakni bagaimana bahan dibuat. Struktur, yang adalah bagaimana atom material seperti molekul dan kristal diatur.
Properties, melihat bagaimana melihat kuatnya dan bagaimana elastis itu dari materi tersebut. Dan kinerja, yang merupakan kombinasi sifat bahan yang memberikan materi karakteristik keseluruhan di berbagai lingkungan dunia nyata.
"Di Iron Man 2, Stark memulai proses menciptakan elemen baru dengan mendefinisikan karakteristik kinerja cari," jelas Mathaudhu.
"Dia kemudian melakukan pencarian untuk struktur atom yang akan memberikan materi sifat yang diperlukan. Hal terakhir yang dilakukan adalah mensintesis materi baru," tambahnya.
Bila di film fiksi, arc reactor menjadi sumber daya terbarukan untuk menjadi pembangkit energi. Apakah hal yang sama akan segera dilakukan oleh para ilmuwan?
"Saat ini, kami jauh dari menciptakan replikator ala Star Trek, tetapi kenyataannya para ilmuwan bergerak lebih dekat ke dunia komik dan fiksi ilmiah, "kata Mathaudhu.
More detail for IronMan Kostum:
SEPUTAR IRONMAN
Arc Reactor (palladium) di IronMan itu nyata.
Penggemar berat Iron Man pasti paham betul seluk beluk yang terdapat di baju zirah Tony Stark tersebut. Salah satunya adalah arc reactor yang ada di 'jantung' Iron Man.
Walau di film Iron Man III porsi arc reactor tidak terlalu dibahas terlalu detil. Tapi di dua seri sebelumnya, alat ini cukup banyak menyita tiap scene.
Memang Iron Man III adalah film fiksi, tapi pada kenyataannya energi terbarukan yang ada di arc reactor itu sejatinya memang sedang dikembangkan oleh para ilmuwan.
Menarik tentunya melihat lebih dekat seperti apa arc reactor di dunia nyata dan di dunia ala Tony Stark. Berikut penelusuran detikINET yang dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (30/4/2013).
Walau di film Iron Man III porsi arc reactor tidak terlalu dibahas terlalu detil. Tapi di dua seri sebelumnya, alat ini cukup banyak menyita tiap scene.
Memang Iron Man III adalah film fiksi, tapi pada kenyataannya energi terbarukan yang ada di arc reactor itu sejatinya memang sedang dikembangkan oleh para ilmuwan.
Menarik tentunya melihat lebih dekat seperti apa arc reactor di dunia nyata dan di dunia ala Tony Stark. Berikut penelusuran detikINET yang dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (30/4/2013).
Arc reactor adalah semacam pemacu energi mandiri yang di Iron Man berfungsi sebagai 'pembangkit tenaga' dari baju zirah si Tony Stark.
Di Iron Man pertama, arc reactor Tony Stark berjalan dengan sumber daya yang disebut palladium. Apa itu palladium?
Menurut Wikipedia, palladium adalah unsur kimia dengan simbol kimia Pd dan nomor atom 46. Ini merupakan logam putih keperakan langka dan berkilau yang ditemukan pada tahun 1803 oleh William Hyde Wollaston .
Palladium, platinum , rhodium , ruthenium , iridium dan osmium membentuk kelompok elemen disebut sebagai platinum group metals (PGM). Ini memiliki sifat kimia yang mirip, tapi paladium memiliki titik leleh terendah dan adalah yang paling padat dari mereka.
Di Iron Man 2, Tony Stark menciptakan arc reactor dengan elemen material yang baru. Kemudian, elemen ini disebut sebagai vibranium.
Vibranium adalah elemen langka yang secara teori berasal dari luar angkasa, yang telah ditemukan dalam dua varietas yang berbeda.
Vibranium tidak sepadat seperti adamantium, tetapi masih sangat tahan lama.
Di dunia nyata, arc reactor dengan eleman langka seperti palladium memang bukan tidak diwujudkan. Tapi apakah semudah itu, seperti yang si jenius Tony Stark lakukan?
"Di dunia nyata, Anda membutuhkan waktu 20 sampai 30 tahun untuk mengembangkan material baru dari alam semesta untuk diaplikasikan," ujar Suveen Mathaudhu, Program Manager di divisi material science angkatan perang AS.
Sehingga rasanya agak mustahil melihat energi terbarukan seperti arc reactor bisa terwujud dalam waktu hitungan tahun.
Menciptakan arc reactor di dunia nyata perlu usaha yang sangat keras, dan tentu saja teknologi dua langkah di depan.
"Untuk mengatasi masalah masyarakat, kita perlu menemukan cara untuk melakukan ini lebih cepat. Komunitas ilmu pengetahuan menerapkan sistem seperti Stark," kata Mathaudhu.
"Misalnya, untuk menciptakan unsur baru, Stark harus memvisualisasikannya dalam tiga dimensi," kata Mathaudhu.
"Tapi teknologi konvensional biasanya hanya memberikan gambar dua dimensi. Selama beberapa tahun terakhir, para peneliti bahan telah mampu menggunakan teknologi -- seperti atom probe tomografi -- untuk memberikan gambar 3D dari bahan pada skala atom".
Gambar-gambar 3D memberikan para ilmuwan pemahaman yang lebih dalam struktur nano material, yang pada gilirannya memberi mereka wawasan mengenai bagaimana struktur tersebut berhubungan dengan sifat material tersebut.
Setidaknya ada empat aspek terkait ilmu material dalam menemukan elemen baru. Pengolahan, yakni bagaimana bahan dibuat. Struktur, yang adalah bagaimana atom material seperti molekul dan kristal diatur.
Properties, melihat bagaimana melihat kuatnya dan bagaimana elastis itu dari materi tersebut. Dan kinerja, yang merupakan kombinasi sifat bahan yang memberikan materi karakteristik keseluruhan di berbagai lingkungan dunia nyata.
"Di Iron Man 2, Stark memulai proses menciptakan elemen baru dengan mendefinisikan karakteristik kinerja cari," jelas Mathaudhu.
"Dia kemudian melakukan pencarian untuk struktur atom yang akan memberikan materi sifat yang diperlukan. Hal terakhir yang dilakukan adalah mensintesis materi baru," tambahnya.
Bila di film fiksi, arc reactor menjadi sumber daya terbarukan untuk menjadi pembangkit energi. Apakah hal yang sama akan segera dilakukan oleh para ilmuwan?
"Saat ini, kami jauh dari menciptakan replikator ala Star Trek, tetapi kenyataannya para ilmuwan bergerak lebih dekat ke dunia komik dan fiksi ilmiah, "kata Mathaudhu.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !