Home » , » THE HEIRS (2014) EPISODE 9-1

THE HEIRS (2014) EPISODE 9-1

Written By Regina Kim on Thursday, December 4, 2014 | 10:16 PM


Drama: The Heirs (2014)
also known : The InheritorsHeritors
The One Trying to Wear the Crown, Bears the Crown – The Heirs
He Who Wishes To Wear the Crown, Endure Its Weight – The Heirs
One Who Wants to Wear the Crown, Bear the Crown – The Heirs
Those Who Want the Crown, Withstand the Weight of it – The Heirs

Genre : Romance,Comedy,Drama,School
Written by Kim Eun-sook
Directed by Kang Shin-hyo
Country of origin South Korea
Originallanguage(s) Korean
No. of episodes 20


CAST : 





SINOPSIS LENGKAP


Tan menyusul Eun Sang yang menangis terisak-isak. Ia bertanya apakah Eun Sang terluka? Eun Sang mengangguk tapi tak ingin Tan mendekatinya. Tan tak menggubris permintaan Eun Sang dan menghampiri gadis itu untuk memeriksa luka di lengannya. Akhirnya Eun Sang membiarkannya.


Handphone Eun Sang berbunyi dan melihat siapa peneleponnya, Eun Sang ingin mengangkatnya. Tan meminta handphone itu, tapi Eun Sang tak memberikannya. Ia harus menjawab telepon ini. “Kau juga melihatnya tadi. Tak ada gunanya mengacuhkan dan mengabaikannya. Ia tahu kalau aku bukan orang kaya baru.”

“Memang kenapa kalau dia tahu? Biarkan saja!” tukas Tan tajam.

Tapi Eun Sang tak bisa. Young Do tahu semuanya tentang dirinya. Ia terlalu panik dan takut untuk menuruti perintah Tan. Buru-buru ia mengangkat telepon.


Maka Tan pun menghentikan Eun Sang dengan menarik handphone itu dan menciumnya.

Eun Sang terkesiap, dan handphone itu terlepas dari genggamannya.


Young Do sudah mendengar kalau teleponnya diterima, tapi tak kunjung mendengar suara Eun Sang. Ia berkata ‘halo’ tapi tak ada yang menyahut di ujung sana. Ia pun mematikan dan menelepon lagi, namun kali ini panggilan itu tak tersambung.


Tan melepaskan ciumannya dan melihat Eun Sang sudah tak sepanik sebelumnya. Masih tetap memegang tangannya, Tan berkata, “Jika kau ingin membuatku menjadi gila, angkatlah telepon dari orang itu, walau sudah kularang. Dan aku tak akan segan untuk mengubur orang itu.”

Eun Sang mengangguk dan buru-buru pergi. Kali ini Tan tak mengejarnya. Ia memungut handphone Eun Sang yang tadi terjatuh. Young Do masih terus menelepon Eun Sang, maka ia yang mengangkatnya.


Young Do kaget mendengar suara Tan, namun saat melihat Eun Sang turun, ia dapat menduga kalau Tan sekarang ada di atap sekolah, “Apa yang kalian lakukan di atap? Cha Eun Sang baru saja turun dari atas.”


Tan memperingatkan Young Do agar tak berbuat macam-macam, tapi Young Do malah menutup telepon karena ia ada urusan lain. Young Do menarik tangan Eun Sang, tapi kali ini Eun Sang menepis tangan Young Do. Young Do kaget melihat reaksi Eun Sang yang berbeda apalagi melihat tatapan Eun Sang yang marah dan tak kelihatan takut.


Myung Soo yang berpapasan dengan Eun Sang bertanya pada Young Do apa yang terjadi pada si OKB? Kenapa bajunya sangat kotor? Young Do mengaku kalau ia tadi menjegal Eun Soo.

“Sengaja atau tak sengaja?” tanya Myung Soo. Dari wajah Young Do, Myung Soo tahu jawabannya. Ia heran melihat sikap Young Do. Biasanya Young Do tak pernah mengganggu anak perempuan. Lalu kenapa hal seperti ini bisa terjadi?


“Karena aku penasaran. Aku penasaran dengan perasaanku setelah aku menjegalnya,” jawab Young Do.

Myung Soo heran mendengarnya. Pantas saja Young Do sering disebut anak SD. Kalau Young Do tertarik pada Eun Sang, tanya saja langsung. Kenapa harus mengganggu Eun Sang seperti itu?

Heheh.. Untuk urusan ini, Myung Soo lebih pintar daripada Young Do.


Young Do menyuruh Myung Soo untuk diam. Tapi Myung Soo malah menyuruhnya untuk diam, dan berjalan meninggalkannya.

Waahhh.. Myung Soo pemberani banget bisa mengkritik Young Do. Nggak juga, karena setelah itu Myung Soo terbirit-birit lari dan Young Do memanggilnya untuk berhenti. 


Di toilet, Eun Sang mencuci jasnya yang kotor. Bo Na muncul dan meminjamkan baju ganti untuk Eun Sang. Aww… Bo Na so sweet banget. Eun Sang berterima kasih walau Bo Na bersikeras kalau tindakannya ini ia lakukan karena nanti Chan Young pasti melakukan hal yang sama.


Tan mencari seseorang di setiap kelas. Dan saat melihat Young Do, ia sepertinya menemukan targetnya. Ia segera turun dari tangga dan memukul Young Do. Perkelahian pun terjadi. Young Do membanting Tan. Tan meninju Young Do beberapa kali. Begitu seterusnya. 


Myung Soo hanya bisa melihat tapi tak berani melerai. Begitu pula siswa lain yang berdatangan, termasuk Rachel.


Eun Sang selesai ganti baju, dengan Bo Na yang berkomentar kalau sepertinya Eun Sang tak pernah kelihatan pantas memakai baju apapun. Ye Seol muncul dan mengabarkan kalau di luar ada kehebohan antara Tan dan Young Do.


Belum sempat Ye Seol menjelaskan lebih rinci, Rachel muncul di toilet dan menjambak rambut Eun Sang. Bo Na menahan tangan Rachel agar tak menjambak Eun Sang, tapi Rachel menepis tangannya dan menyuruh Bo Na diam.


Tetap tenang, Eun Sang menyuruh Rachel melepaskan tangannya dan bercerita atas apa yang terjadi, “Pasti terjadi sesuatu yang besar karena kau menjambak rambutku.”


“Apa kau tak menyadari apa yang terjadi di sekolah gara-gara orang tak berharga sepertimu? Tan dan Young Do saling memukul satu sama lain. Apa yang akan kau lakukan?” tanya Rachel marah.

Eun Sang dan Bo Na terkejut.


Hyo Sin yang melerai mereka. Eun Sang yang akhirnya melihat mereka, terkejut melihat wajah Tan dan Young Do yang babak belur. Dan lebih parahnya lagi, Nyonya Jung muncul dan marah melihat kedua anak yang barusan ia temui sekarang berkelahi lagi. Ia menyuruh keduanya untuk mengikutinya.


Di ruangannya, Nyonya Jung bertanya apa yang sebenarnya terjadi, yang membuat Tan dan Young Do berkelahi seperti ini. Mereka berdua diam tak menjawab. Nyonya Jung memaksa mereka bicara, dan Young Do pun berkata, “Saya diajarkan untuk tak mengatakan satu katapun tanpa kehadiran seorang pengacara, Bu.”


Dengan tajam, Nyonya Jung berkata kalau ia bicara sebagai kepala sekolah bukan sebagai ibu Tan. Beraninya mereka berdua membuat kerusuhan di sekolahnya. Ia akan menyelidiki kejadian ini dari CCTV dan akan melaporkan pada komite disipliner. Jika perlu, ia akan memanggil orang tua mereka.

Young Do meminta agar ia diberi kesempatan sekali lagi. Nyonya Jung berkata kalau itu sudah terlambat. Ia tak peduli apa yang mereka lakukan diluar sekolah, tapi jangan macam-macam di dalam. “Kalian akan meninggalkan tempat ini setelah lulus. Tapi bagiku ini adalah karirku dan tempat kerjaku. Jadi jangan menodai sekolahku. Mengerti?!”


Tan dan Young Do keluar ruangan. Ucapan terakhir Nyonya Jung tak luput dari perhatian Young Do. Bukankah Nyonya Jung, sebagai ibu, seharusnya bertanya lebih dulu apakah Tan terluka atau tidak. “Tapi karena kau bukan anak kandungya, tentu ia lebih khawatir akan pekerjaannya dibandingkan dirimu.”


Tan menanggapi ucapan Young Do dengan santai karena Young Do pasti tak tahu betapa senang dan amannya ia memiliki ibu seperti itu. Young Do mencoba mengusik Tan dengan bertanya kapan enaknya ia menggunakan kartu as itu (Tan anak haram) dan mencoba menebak-nebak bagaimana dampaknya jika hal itu muncul.

Tan berkata kalau Young Do tak mungkin berani melakukannya. “Karena tanpa itu, kau jadi bukan siapa-siapa lagi. Karena setelah itu kau tak dapat melakukan apapun padaku. Jika kau ingin memastikannya, coba saja gunakan hal itu,” tantang Tan.


Young Do menggertak, nanti Tan akan menyesal. Tapi Tan malah berkata kalau ia sudah mempersiapkan diri untuk membuat semuanya jadi kacau.


Menatap foto remaja Tan dan Young Do, Myung Soo sebagai ‘kakak’ merasa sedih melihat perkelahian mereka. Bo Na dan Ye Seul muncul untuk ekskul Golf mereka. Ye Seul yang tak mengenal Tan dan Young Do saat SMP bertanya mengapa kedua orang itu bermusuhan? Bukannya mereka dulu dekat? Bo Na yang juga mengenal mereka pun juga tak tahu.


Myung Soo menggeleng. Dulu ia hanya merasa aneh karena Young Do tak muncul saat Tan pergi keluar negeri. Ia tak tahu kalau ternyata hubungan mereka seburuk ini.


Ye Seul juga penasaran apakah Kim Tan benar menyukai Eun Sang, karena Tan sangat melindungi gadis itu. Bo Na langsung mengatakan kalau kelakuan Young Do yang seperti anak SD itu yang membuat Tan berlaku seperti itu. Ye Seul heran, mengapa Bo Na selalu membela Tan. Bo Na menjadi kesal dituduh seperti itu.


Mereka akan terus bertengkar jika Myung Soo tak melerai mereka. Sudah cukup ia melihat satu perkelahian. Ia tak mau melihat yang kedua kali. Bo Na heran, mengapa Chan Young tak kunjung datang.


Ternyata Chan Young sedang mendengarkan Eun Sang yang curhat. Melihat Young Do menduduk Eun Sang di kursi Joon Young, membuat Eun Sang menduga kalau Young Do sudah tahu kalau ia ada di SMA Jeguk karena beasiswa. Chan Young meminta Eun Sang untuk tak takut. Ia akan mendampingi Eun Sang untuk melawan Young Do.


Namun Chan Young lebih khawatir akan satu hal yang lain. Ia menebak kalau Tan suka dengan Eun Sang. Dan Chan Young lebih mengkhawatirkan kenyataan itu daripada kenyataan Eun Sang bisa sekolah di sini karena beasiswa. Banyak anak di sekolah mereka yang ingin menjatuhkan Tan, namun mereka tak dapat menyentuh anak pemilik Grup Jeguk. Oleh karena itu jika mereka mengetahui hal ini, sebagai gantinya mereka akan menjatuhkan Eun Sang. Dan Chan Young merasa Young Do sudah mulai melakukannya.


Ucapan itu membuat Eun Sang khawatir. Maka saat ia pulang dan menemukan Tan menunggu di depan gerbang ia bersikap dingin. Tan mengembalikan handphone Eun Sang dan pura-pura marah karena Eun Sang ceroboh pada barang yang belum lunas cicilannya. Ia juga pura-pura merajuk karena luka yang dideritanya. Ia juga bercanda kalau ia mungkin akan dikeluarkan oleh Kepala Sekolah, “Seorang pria tak mungkin hanya punya ijasah SMP saja, kan?”


Sesaat Eun Sang tampak khawatir, tapi hanya sesaat karena setelah itu Eun Sang memilih tak peduli. Ia hanya berkata kalau ia akan masuk sekarang. Tan menahannya. Ia sudah menunggu Eun Sang lama sekali. Tanpa menatap Tan, Eun Sang berkata kalau mulai sekarang, Tan jangan menunggunya lagi.


Tan menarik tangan Eun Sang. Eun Sang meminta Tan menahan diri. Ia tak ingin berdebat dengan Tan dan mengingatkan kalau ada kamera CCTV di depan gerbang. Tan mulai marah karena Eun Sang tak pernah mau mendengar kata-katanya.


Selain CCTV, ternyata ada yang juga melihat mereka berdua. Won datang dan melihat Tan memegang tangan Eun Sang. Eun Sang buru-buru memberi hormat dan masuk ke dalam. Seperti sikap Eun Sang, Won pun juga bersikap dingin pada Tan.


Saat Tan bertanya apakah Won berniat tetap tinggal di hotel, Won balik bertanya apakah Tan ini sekarang penjaga pintu gerbang karena bertanya hal-hal yang tak berguna. Saat Tan bertanya apakah Won ingin kembali tinggal di rumah, Won berkata apakah Tan ingin menggantikannya untuk tinggal di hotel jika ia kembali ke rumah?


Tan frustasi melihat sikap kakaknya. Ia menegaskan kalau ia tak memiliki keinginan untuk merebut apa yang dimiliki Won. Won menjawab kalau Tan tak bisa memutuskan apa keinginannya, Grup Jeguk yang memutuskan. Dan bagi Won, keberadaan Tan sekarang hanya merupakan masalah saja, “Itulah arti seorang anak haram.”


Won melewati Tan yang tertegun dan menyuruh Tan untuk tak memberitahu siapapun kalau ia ada di sini.


Rasanya kasihan sekali melihat kesedihan di wajah Tan karena diacuhkan oleh 2 orang yang penting dalam kehidupannya.

Di dalam kamar, Tan meng-SMS Eun Sang agar tak pergi ke gudang anggur karena ada kemungkinan kakaknya akan pergi ke sana.


Tapi terlambat karena Won sudah berdiri di tangga, menatap Eun Sang. Eun Sang buru-buru berkata kalau ia disuruh Nyonya Han untuk mengambil minuman. 


Won berkata kalau Eun Sang boleh mengambil semua botol anggur di ruangan itu, kecuali botol yang dipegang Eun Sang. Botol itu memiliki tahun 1983. Eun Sang minta maaf, tapi Won berkata kalau ia tak marah. Ia mengambil botol yang dipegang Eun Sang dan menyerahkan botol lainnya.

Won bertanya apakah Eun Sang bersekolah di SMA Jeguk dan tinggal di sini. Eun Sang menjawab iya. Sikap Won pada Eun Sang tak sedingin saat bicara pada Tan. Ia mengatakan kalau ia senang bertemu lagi dengan Eun Sang.


Hyun Joo menunggu kedatangan Won di lobi. Saat ia berdiri untuk memanggil Won. Tapi ada orang yang sudah lebih dulu menyapa Won. Rachel sebenarnya datang ke hotel untuk menemui Young Do, tapi ternyata Young Do tak ada. Won mengajak Rachel untuk minum the bersama.


Melihat hal itu, Hyun Joo hanya dapat menelan kekecewaannya.


Rachel tahu kalau Won sekarang tinggal di hotel dan menyebutnya masih dalam masa puber karena bersikap seperti anak kecil. Ia pikir Tan juga sama, sedang masa puber. Rachel memberitahu kalau Tan hari ini berkelahi karena seorang gadis. Kelihatannya Tan ingin pacaran dengan gadis itu.


Won pun menghubungkan ucapan Rachel dengan apa yang dilihatnya di depan gerbang tadi. Won mencoba bercanda dan bertanya apa gadis itu lebih cantik daripada Rachel? Rachel menjawab kalau Won itu sama seperti pria-pria lainnya (yang mementingkan fisik) dan ingin tahu apakah wajah Tan memang benar-benar babak belur? Won pun kembali bercanda dengan menjawab, “Kau juga sama seperti gadis-gadis yang lain.”


Nyonya Han marah karena Tan berkelahi di sekolah. Ia tak percaya kalau wajah Tan seperti itu karena menendang bola, “Kalau mau berbohong itu buatlah yang masuk akal. Apa kau menendang bola dengan wajahmu?!”


Tapi Tan tak mau memperpanjang urusan ini. Ia berkata kalau ia sudah capek dan langsung menutup pintu kamar.


Keesokan harinya, Tan sudah ada bersiap berangkat sekolah pagi-pagi sekali. Ia menunggui Eun Sang untuk pergi ke sekolah bersama-sama. Tapi Eun Sang tak kunjung muncul hingga jam tujuh pagi, membuat Tan sadar kalau Eun Sang berangkat jauh lebih pagi.


Tapi kekhawatirannya mulai muncul karena Eun Sang absen. Ia hampir tak mendengarkan gurunya yang sedang mengupas karakter dalam novel Great Gatsby. Young Do, Rachel dan Chan Young pun juga melihat kursi Eun Sang yang kosong.


Eun Sang ternyata hanya duduk-duduk di pinggir jalan, melihat orang yang lalu lalang. Ibu Eun Sang mendapat telepon dari sekolah. Ia tak dapat menjawab, tapi mendengar gerutuan pihak administrasi kalau Eun Sang tak masuk sekolah tanpa ijin.


Begitu bel pelajaran berbunyi, Tan langsung kabur untuk mencari Eun Sang. Ia mencoba menelepon gadis itu, tapi tak bisa. Begitu pula Chan Young yang mencoba menghubungi sahabatnya. Tapi Chan Young mengatakan kalau Eun Sang biasanya menonton film di sebuah bioskop yang menyajikan film dengan gratis.


Dan benar saja. Tan lega saat menemukan Eun Sang duduk sendirian di sana. Ia duduk beberapa baris di belakang Eun Sang dan terus menunggu Eun Sang yang tetap duduk di kursi walau film sudah habis.


Ia pun mengikuti Eun Sang yang berjalan-jalan dan melewati toko yang menjual dreamcatcher. Eun Sang memandangi dreamcather yang tergantung di toko,dan tersenyum teringat saat ia memberikan dreamcatcher itu pada Tan di Amerika.


Tak diduga, orang yang ada dalam pikirannya, muncul di bayangan kaca etalase toko. Ia berbalik dan terkejut melihat Tan sudah ada di belakangnya. Mengapa Tan mengikutinya ke sini?


“Apakah filmnya bagus?”

“Kau mengikutiku sejak di bioskop?”

“Kenapa kau pergi ke sekolah? Kau berangkat ke sekolah kalau kau ingin pergi. Dan tak berangkat kalau kau sedang tak ingin pergi. Apa seperti itu?”

“Apa kau sedang menunggu putusan komite disipliner? Apakah tak apa-apa kalau kau membolos seperti ini?”

“Khawatirkan dirimu sendiri. Hari ini, kau akan mati di tanganku.”


Tan menggenggam tangan Eun Sang dan menariknya pergi. Dan kali ini Eun Sang tak menolaknya. Mereka berjalan bersisian.


Eun Sang berkata kalau dengan adanya dirinya bisa menghancurkan kehidupan Tan. Tan berkata kalau bukan Eun Sang penyebabnya. Dan walaupun Eun Sang penyebabnya pun,Tan tak akan pernah melepaskan tangannya dan terus berjalan. “Dan jika aku terus seperti ini, kau tetap akan bersamaku sampai akhir jalan nanti, kan?”


Eun Sang sesaat terdiam, dan kemudian berkata, “Tidak, aku tak akan ada di sana.” Eun Sang menarik tangannya, “Saat itu aku sudah melarikan diri.”


“Tak masalah.”

“Jangan. Aku tak memiliki tempat untuk tinggal lagi.”

“Kalau begitu, kau ingin aku melakukan apa? Aku menyukaimu, jadi apa yang harus aku lakukan?”


“Aku juga menyukaimu,” jawab Eun Sang. “Tapi setelah itu apa? ‘Lulus sekolah tanpa masalah.’ ‘Hidup dengan percaya diri, walau aku harus tinggal di tempatmu.’ Bahkan rencana sederhana seperti itu saja kacau, jadi memang kenapa kalau aku menyukaimu? Apa artinya semua itu?”


“Murid-murid lainnya belum tahu tentang hubungan keluargamu yang rumit, kan?” Tan terdiam. Eun Sang pun melanjutkan, “Kau tak dapat melindungiku. Lindungi dirimu sendiri dulu.”


Tan menatap Eun Sang lama. Dan ia pun berbalik pergi, tanpa menoleh ke belakang lagi. Eun Sang menatap kepergian Tan dan menangis.


(Bersambung)
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Google Translate

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Love and Like Movie - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger