Drama: The Heirs (2014)
also known : The InheritorsHeritors
The One Trying to Wear the Crown, Bears the Crown – The Heirs
He Who Wishes To Wear the Crown, Endure Its Weight – The Heirs
One Who Wants to Wear the Crown, Bear the Crown – The Heirs
Those Who Want the Crown, Withstand the Weight of it – The Heirs
Genre : Romance,Comedy,Drama,School
Written by Kim Eun-sook
Directed by Kang Shin-hyo
Country of origin South Korea
Originallanguage(s) Korean
No. of episodes 20
CAST :
SINOPSIS LENGKAP
(Bersambung)
SINOPSIS LENGKAP
Tan menunggu kedatangan Eun Sang. Eun Sang yang berjalan tanpa melihat kiri kanan, menjerit kaget melihat Tan yang berdiri di hadapannya. Tapi Eun Sang langsung menyapa dengan sangat santun, membuat Tan bertanya apa ini cara Eun Sang memberontak?
Masih dengan kesantunan yang sama, Eun Sang menjawab kalau Nyonya Han sewaktu-waktu bisa muncul. Jadi lebih baik ia pergi sekarang, “Dan aku akan melompat-lompat pergi.”
LOL, jadi kelinci dong..
“Apaan lompat-lompat?” tanya Tan kesal apalagi melihat Eun Sang hendak meninggalkannya. “Berhenti sekarang juga.”
“Ada apa, sih?” Eun Sang berbalik, juga kesal.
Tan meminta Eun Sang mengembalikan dreamcatcher-nya sekarang. Ia akan menunggu Eun Sang di gudang anggur.
Eun Sang muncul saat Tan memasang lagu yang dulu pernah ia putar di laptopnya. Ia mengembalikan dreamcatcher itu pada Tan yang berkata kalau dreamcathcer itu memiliki kekuatan yang luar biasa. Tanpa barang itu, Tan langsung mendapat mimpi buruk.
Eun Sang tak percaya dan berkata kalau ia akan pergi sekarang. Tapi Tan meminta Eun Sang untuk tinggal lebih lama, setidaknya sampai lagu ini selesai. Eun Sang mundur dan berkata kalau ia akan duduk karena pilihan musik Tan yang bagus.
Eun Sang berkata dia suka lagu itu karena lagu itu adalah lagu favorit orang yang ia sukai. Mendengar kata ‘orang yang Eun Sang pernah sukai’ membuat Tan langsung menyelidik: Kau pernah pacaran? Kapan? Siapa pria itu? Apa kau pacaran dengannya sebelum ke Amerika?
Eun Sang menatap Tan seolah berkata, Duh.. tolong ya,dan menjawab kalau ia tak pernah mengatakan kalau orang itu pria. Tan segera menyadari kesalahannya dan ia pun tenang kembali dan dengan nada yang lebih baik ia bertanya lagi. Eun Sang menjawab kalau orang itu adalah kakaknya.
Membicarakan kakaknya, Tan ingin tahu apa Eun Sang ingin pergi ke Amerika lagi? Eun Sang mengiyakan dan menambahkan kalau tujuan itu tak perlu Amerika, asal bukan Korea. Tan bertanya bagaimana perasaan Eun Sang sekarang, yang akhirnya kembali lagi ke Korea? Eun Sang menjawab kalau masih tetap sama. Setiap hari ia melakukan berbagai pekerjaan paruh waktu.
Namun dengan nada lebih ceria, ia berkata kalau pindah sekolah berdampak bagi kehidupannya, “Walau hidupku terasa lebih sial karenanya.”
“Kalau kau butuh bantuanku, katakan saja padaku.”
“Tak apa-apa. Dengan kau berpikir seperti itu saja sudah membuatku bersyukur kok.”
“Siapa yang bilang kalau aku mau memberi bantuan?” goda Tan.
Eun Sang sekarang sudah tak mempan digoda seperti itu. Ia balik bertanya bagaimana rasanya menjadi anak pemilik Grup Jeguk? Tan menjawab singkat, “Aku tak dapat memanggil ibuku ‘ibu’, aku tak dapat memanggil kakakku ‘kakak’. Seperti itulah.”
“Kurasa takdir menjadi ‘tuan muda’ memang harus hidup seperti itu,” sindir Eun Sang walau nadanya penuh perhatian, membuat Tan tersenyum karena Eun Sang berhasil membalasnya.
Ia pun ingin balik bertanya. Tapi Eun Sang menolak karena pertanyaan Tan selalu berbahaya. Ia beranjak pergi sebelum Tan sempat mencegahnya, “Aku menikmati lagunya. Sekarang tidurlah.”
Tan terlihat kecewa. Ia mengangkat dreamcathcer dan mengarahkan pada Eun Sang yang berjalan keluar, “Bahkan bagian pertama lagu ini pun belum selesai.”
Di kamarnya, Eun Sang belum tidur. Pertanyaan Tan seperti : apa mungkin ia menyukai Eun Sang, apa mungkin ia merindukan Eun Sang, kembali terbayang di benaknya.
Pagi-pagi, Bo Na heran melihat depan kelas sangat ramai. Ternyata anak-anak tak diperbolehkan masuk oleh dua kroni Young Do. Mengetahui siapa yang ada di dalam kelas, Bo Na memaksa masuk dan membentak Young Do, “Hei Choi Young Do! Apa kau menyewa seluruh sekolah ini untuk dirimu sendiri? Kalau pun kau melakukannya, sekolah ini sebenarnya milik Kim Tan. Jadi kenapa kau menyuruh kami semua untuk minggir?”
Tanpa mengalihkan pandangan dari Eun Sang, Young Do berkata kalau ia penasaran tentang si OKB ini. Ia mengambil tas Eun Sang dan membuang semua isinya. Eun Sang kaget dan marah. Begitu pula Bo Na. Tapi Young Do malah bersyukur melihat Bo Na karena ia juga mengambil tas Bo Na dan membuang semua isinya juga.
“Apa kau lihat?” tanya Young Do menunjuk barang-barang Eun Sang dan Bo Na yang berserakan di lantai. Dua tas namun isi yang berbeda. Tas Bo Na penuh barang bermerek, sedang tas Eun Sang hanya berisi alat-alat tulis saja. Ia ingin menunjukkan perbedaan itu pada Eun Sang, “Lihatlah. Kau tak pernah mengeluarkan uang. Kau bukan Orang Kaya Baru, kan?”
Eun Sang diam tak menjawab. Bo Na pun juga terdiam saat Young Do bertanya padanya, apakah Eun Sang benar-benar orang kaya baru. Paras khawatir tersirat di wajahnya. Walau ia langsung mengatai Young Do seperti anak SD, “Apa pentingnya juga dia anak OKB atau bukan?”
“Tentu saja penting. Kalau ada anak dari beasiswa kurang mampu pura-pura menjadi OKB, bukankah itu berarti kalau ia membohongi seluruh sekolah? Kita semua adalah korbannya, kan?” tanya Young Do menatap Eun Sang tajam.
Eun Sang mencoba berkata setenang mungkin walau masih terdengar sedikit gemetar, “Kalau kau memang tak berniat minta maaf atas kelakuanmu tadi, maukah kau menyingkir dari hadapanku?”
Young Do tersenyum. Ia maju satu langkah dan dengan nada mengancam bertanya, “Kalau aku bertanya ‘siapa yang menjagamu hingga membuatmu pede seperti ini?’ apakah itu terlalu kasar?”
Eun Sang diam, tak ingin nama Tan muncul dan tersangkut dengan namanya. Untung Chan Young muncul dan bertanya pada Bo Na apa yang baru saja terjadi. Bo Na langsun mengadukan Young Do yang ia anggap sudah gila.
Sejenak Chan Young memandang Eun Sang dan menyadari apa yang terjadi. Walau sopan, ia berani berkata pada Young Do kalau Young Do mencoba menghalangi murid-murid yang mau belajar, dan kelakuan Young Do itu mulai menyebalkan.
Karena sudah membuktikan kecurigaannya, Young Do memutuskan meninggalkan mereka. Sebelum pergi, Young Do berkata pada Eun Sang, “Murid pindahan ini.. kenapa banyak sekali ksatria yang menjagamu? Membuatku ingin bersaing dengan mereka.”
Chan Young mengajak mereka berdua untuk memberesi tas mereka. Bo Na kesal pada Eun Sang karena gara-gara Eun Sang semua seperti ini. Eun Sang meminta Chan Young juga memberesi barang Bo Na. Tapi Bo Na juga marah pada Chan Young dan berkata kalau ia sekarang membenci pacarnya itu.
Tapi melihat apa yang sebelumnya telah ia perbuat untuk melindungi Eun Sang, kekesalan Bo Na itu tak menjengkelkan.
Eun Sang merasa sangat malu, apalagi saat para murid lain mulai duduk dan menggunjingkannya.
Ye Sol memberitahu gosip yang baru saja terjadi di kelas Eun Sang pada teman-teman sekelasnya. Tan sudah hampir meninggalkan kelas jika guru Bahasa Inggrisnya tak datang dan langsung memulai pelajaran.
Rachel hanya bisa mengawasi Tan yang kelihatan sangat marah sepanjang pelajaran dengan tatapan terluka.
Selepas pelajaran, ada kejadian yang menghebohkan lagi. Ternyata Young Do benar-benar menuntut Joon Young atas pemukulan dirinya. Joon Young memohon Young Do untuk menarik tuntutan kepadanya. Tapi Young Do tak mau, dan mempersilahkan Joon Young untuk mulai mengeluarkan banyak uang untuk mencari pengacara yang bagus. Walau ia mungkin akan memikirkan jika Joon Young mau berlutut padanya.
Semua murid, termasuk Eun Sang, Rachel, Myung Soo dan Ye Sol hanya melihat dari samping. Tak berani ikut campur.
Joon Young menatap surat tuntutan itu. Ia pun menelan harga dirinya dan berlutut, membuat Young Do puas.
Eun Sang tak percaya melihat hal itu. Bahkan Myung Soo pun memalingkan wajah, tak tega melihatnya.
Tan tiba-tiba muncul. Bukan untuk menemui Eun Sang. Ia menghampiri Joon Young dan menyuruh Joon Young untuk berdiri.
Tapi Joon Young meminta Tan untuk tak pura-pura baik padanya, karena Tan pun juga sama dengan Young Do. Young Do tertawa dan memuji Joon Young yang pintar (karena masih ingat siapa Tan).
Tan menghela nafas, “Apa mungkin.. aku dulu pernah menyiksamu?”
“Choi Young Do.. setidaknya ia mengingatnya,” tukas Joon Young.
“Maafkan aku. Karena itu, biarkan aku membayar hutangku dengan ini.” Tanpa peringatan, Tan memukul wajah Young Do, membuat semua orang terkesiap. Tan menantang Young Do, “Cobalah untuk membuatku berlutut karena aku juga memukulmu.”
*Saya rasa pukulan itu bukan permintaan maaf Tan pada Joon Young. Tapi pukulan itu karena Young Do yang telah mem-bully Eun Sang sebelumnya.
Hampir saja terjadi perkelahian jika tak muncul guru pengawas yang berteriak dari kejauhan. Murid-murid pun membubarkan diri. Dan kedatangan guru itu membuat Tan dan Young Do dipanggil oleh kepala sekolah.
Pada Nyonya Jung, dengan sopan Young Do mengatakan kalau perkelahian ini biasa terjadi di antara teman, walau perasaannya sedikit terluka. Ia juga meyakinkan Nyonya Jung kalau tak ada tuntutan dari kasus pemukulan ini.
Sebagai ibu Tan, Nyonya Jung meminta maaf pada Young Do. Dan pada Tan ia memarahi Tan yang sudah menimbulkan masalah padahal Tan baru beberapa hari di sini. Ia mengancam akan memindahkan Tan jika hal seperti ini terjadi lagi dan mengadukan hal ini pada Won. Young Do buru-buru meminta Nyonya Jung untuk tak bertindak keras pada Tan.
Namun setelah mereka berada di koridor yang sepi, Young Do mengingatkan Tan kalau Nyonya Jung juga berpikir untuk memindahkan Tan ke sekolah lain. Tan menjawab kalau orang yang sudah dipermalukan karena dipukul yang harusnya pindah sekolah. Ucapan itu membuat Young Do bertanya sinis, “Apa kau mengabaikan ucapannya karena ia bukan ibu kandungmu?”
Tan menyuruh Young Do untuk pergi sekarang sebelum ia memukul sisi wajah Young Do yang lain. Tapi Young Do menyuruh Tan melakukannya, karena kalau itu terjadi, ia tak akan segan lagi. Tan berkata kalau lain waktu, hal itu pasti akan terjadi.
Mereka berpisah berlawanan arah, dan saat itu terjadi kilas balik menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi saat SMP dulu.
Young Do remaja menghindari pertemuannya dengan Tan karena ia malu pada apa yang mereka lihat kemarin. Sepertinya mereka melihat ayah Tan sedang pacaran dengan seorang wanita. Tan meminta Young Do untuk tak malu akan hal seperti itu. Itu bukan hal yang memalukan, tapi hal yang menyedihkan.
Young Do bertanya apa yang Tan tahu mengenai hal ini? Tan berkata kalau semua orang memiliki kondisi tertentu dalam hidupnya, “Aku sebenarnya juga bukan anak dari ibu Direktur.”
“Apa?”
“Aku lahir dari wanita lain. Dan kau adalah orang pertama yang kuberitahu mengenai hal ini, jadi..”
“Kau adalah anak istri simpanan?” tanya Young Do jijik. "Jadi… jika ada seorang anak yang lahir dari hubungan wanita itu dan ayahku, maka anak itu akan menjadi anak haram sepertimu.”
Dan begitulah hubungan persahabatan mereka berakhir.
Bo Na yang masih kesal karena kejadian tadi pagi, sangat senang mendengar Tan memukul Young Do. Tapi Myung Soo yang menjadi tim Young Do, membela temannya. Bo Na yang sesaat menjadi tim Tan (tim Chan Young pasti forever) menyuruh Myung Soo untuk berhenti bergaul dengan Young Do.
Ye Sol heran mengapa Bo Na tiba-tiba membela Tan. Myung Soo berkata kalau cinta lama itu sangat mengerikan, membuat Bo Na marah. Ia tak pernah memiliki perasaan pada Kim Tan lagi!
Mendadak Ye Sol menyuruh Bo Na mengecilkan suaranya karena ada Rachel yang melewati mereka. Tapi Bo Na malah memanggil Rachel. Ia meminta teman-temannya pergi karena ia mau buat perhitungan pada Rachel.
Bo Na marah pada Rachel yang memberitahu Chan Young mengenai hubungan masa lalunya dengan Tan. Tapi Rachel cuek dan berkata kalau seharusnya Bo Na bisa mengendalikan pacarnya karena sepertinya Chan Young memiliki hubungan khusus dengan Eun Sang. Tapi Bo Na malah mengatakan kalau Kim Tanlah yang sepertinya memiliki hubungan khusus dengan Eun Sang.
Rachel mulai marah mendengarnya dan Bo Na berkata kalau ia memang berniat membuat level kemarahan Rachel meningkat. Rachel menjawab kalau ia akan menyimpan semua hinaan Bo Na dan membalasnya pada saatnya nanti. Bo Na berbalik pergi setelah berkata kalau ia tak percaya pada ancaman Rachel.
Tak disangka ibu Rachel muncul untuk menjemput Rachel. Dan tak sengaja mereka bertemu dengan Tan yang menyapa dengan sopan tapi menolak diajak makan siang bersama.
Esther kesal karena tunangan Eun Sang tak bisa basa-basi. Tapi dengan santai Rachel menjawab kalau lebih baik tak bisa basa-basi daripada dipermalukan. Ia memberitahu kalau tadi Young Do dipukul Tan di depan semua murid, “Melihat Young Do yang merupakan putra dari tunangan Ibu, hal itu berarti tunanganku lebih baik daripada tunangan Ibu.”
Esther marah dan menyuruh putrinya turun. Rachel pun turun. Kalau ibunya sekarang menurunkannya, kenapa juga tadi menjemputnya?
Esther mencari Young Do di hotel Zeus. Tapi menurut pegawai hotel, Young Do belum datang. Tahu kalau Won juga tinggal di sana, Esther juga menggunakan kesempatan itu untuk meminta nomor telepon asisten Won, yaitu Sekretaris Yoon.
Sekretaris Yoon menerima telepon dari Esther yang akhirnya mengakui kalau dirinyalah yang lebih putus asa daripada pria itu. Tapi Sekretaris Yoon masih memberi kesempatan pada Esther untuk mempertimbangkan kembali apakah nomor teleponnya ini sebanding dengan usaha Esther. Ia pun menutup telepon karena ia sedang bersama dengan Presdir Kim.
Presdir Kim tentu saja mendengar percakapan Sekretaris Yoon tadi dan mengira kalau Sekretaris Yoon sekarang sedang pacaran.
Presdir Kim ternyata memanggil Sekretaris Yoon untuk menerima laporan jumlah saham yang dimiliki Esther Lee pada Grup Jeguk (1,4%) dan Grup Zeus (1,2%), beserta dampak yang terjadi jika terjadi pernikahan Esther Lee dengan Presdir Choi. Saham Esther Lee di grup Zeus menjadi 3,4% dan di grup Jeguk menjadi 1,8%.
Presdir Kim memikirkan saham Esther Lee yang akan naik setelah pernikahan itu dan bertanya apakah kemungkinan pernikahan itu akan terjadi? Sekretaris Yoon menjawab kemungkinan besar iya karena pernikahan ini sepertinya bukan karena cinta.
Sekretaris Yoon keluar ruangan, masih memikirkan Esther Lee. Ia berpapasan dengan mata-mata Presdir Kim. Ia tak mengenal pria itu tapi ia curiga karena melihat pria itu membawa amplop dengan logo Grup Jeguk.
Eun Sang menerima telpon dari Young Do yang mengajaknya makan jjajangmyun bersama. Ia ingin makan mie tapi minimal pemesanan harus dua porsi. Eun Sang menyuruh Young Do untuk memesan dua porsi tapi makan satu porsi saja. Tapi Young Do tak mau karena ia prihatin akan kondisi ekonomi negara mereka.
Eun Sang tetap tak mau, hingga Young Do bertanya apa Eun Sang sudah bertemu dengan Joon Young? Eun Sang mengedarkan pandangannya dan mendapati Joon Young berdiri di depan pintu. Young Do berkata kalau ia akan menarik tuntutan pada Joon Young jika Joon Young berhasil membuat Eun Sang datang menemuinya.
Joon Young menghampiri Eun Sang dan hanya bisa mengucap maaf berkali-kali.
Eun Sang pun menemui Young Do di hotel. Namun ia tak menyentuh jjajangmyun-nya. Eun Sang bertanya apa maksud Young Do mempermainkan Joon Young dan dirinya seperti ini? (Setelah membuat Joon Young berlutut tapi tak menarik tuntutan) mengapa sekarang Young Do membuat Joon Young memintanya datang jika Young Do memang tak bermaksud untuk menarik tuntutannya?
Tapi Young Do berkata kalau ia memang berniat menarik tuntutan. Eun Sang bertanya alasannya. Young Do menjawab pendek, “Karena kau sudah datang.”
“Bagaimana mungkin kedatanganku membuat hal itu berubah?”
“Karena perasaanku berubah.”
“Mengapa perasaanmu berubah?”
Mengutip sebuah puisi, Young Do menjawab, “Kedatanganmu membuat perasaanku berubah menjadi bunga.. seperti itulah.”
Tapi Eun Sang menganggap Young Do bercanda dan sekarang ia sedang tak mood untuk bercanda. Dengan tersenyum, Young Do bertanya apakah ia kelihatan sedang bercanda?
Terdengar suara bel. Ternyata Rachel datang. Young Do mencoba menghalangi Rachel masuk, tapi Rachel sudah keburu melihat Eun Sang. Rachel tak berminat mengganggu mereka, ia hanya mengingatkan Young Do untuk tak lupa mengurus pemotretan itu.
Sebelum Rachel pergi, ia berkata sinis pada Eun Sang, “Sepertinya kau melakukan hal yang lebih dari yang kuperkirakan.”
Eun Sang mencoba menahan rasa malunya, menyadari apa yang dipikirkan Rachel mengenainya. Ia berdiri dan berkata karena Young Do sudah selesai makan, ia minta agar Young Do benar-benar menarik tuntutan pada Joon Young. Ia pun pergi meninggalkan Young Do.
Rachel sepertinya ingin menunjukkan pada Tan kalau Eun Sang adalah gadis yang tak baik. Ia menelepon Tan dan memberitahukan kalau Eun Sang sekarang sedang makan bersama Young Do di hotel.
Tapi hal itu tak membuat Tan marah, tapi khawatir. Ia menelepon Eun Sang tapi tak diangkat. Berkali-kali menelepon, tetap tak diangkat.
Ibu Eun Sang mendapat pemberitahuan kalau ada pertemuan POMG pada hari Rabu depan. Nyonya Han muncul dan membaca pesan itu. Ia berkata kalau nasib mereka berdua sama-sama menyedihkan karena mereka sama-sama tak bisa mengunjungi putra-putri mereka.
Tan pergi ke kafe, dan menghela nafas lega karena melihat Eun Sang baik-baik saja. Ia segera menarik Eun Sang keluar dan bertanya mengapa Eun Sang tak menjawab teleponnya. Eun Sang menjawab kalau ia sedang bekerja. Tan bertanya apa yang Eun Sang lakukan di hotel Young Do? Eun Sang menyadari kalau Rachel yang pasti memberitahukan Tan.
Tapi Tan tak peduli itu. Apa Eun Sang sudah gila karena masuk ke tempat orang asing? Eun Sang mengatakan kalau saat di Amerika, ia bahkan menerima ajakan Tan yang mungkin adalah pengedar narkoba. Dan ia tak pernah akan melakukan hal-hal yang bodoh.
“Tindakanmu dulu itu bodoh! Bagaimana mungkin kau bisa percaya padaku dan mau mengikutiku, bodoh?! Siapa yang bisa tahu apa yang akan terjadi?”
“Tapi kau bukan orang seperti itu,” cetus Eun Sang.
“Bagaimana kau tahu? Apa kau tahu aku ini orang seperti apa?” Eun Sang hanya diam memandangnya. Dengan lebih tenang, Young Do bertanya alasan Eun Sang pergi ke hotel Young Do.
Eun Sang menjelaskan kalau Young Do akan menarik tuntutan Joon Young jika ia datang menemuinya. Tan tak percaya kalau Eun Sang mempercayai hal itu. Eun Sang berkata kalau ia juga tak percaya pada ucapan Young Do. Tapi ia tak bisa menolak di saat teman yang memiliki kondisi yang sama dengan dirinya, memohon padanya.
Tan kesal, bagaimana mungkin Eun Sang sudah berteman dengan Joon Young padahal ia baru beberapa kali bertemu? Eun Sang menjelaskan kalau Joon Young tahu kondisinya yang sebenarnya dan Joon Young tetap merahasiakan hal itu. Jadi bagaimana ia bisa mengacuhkan permintaan Joon Young?
Tan bertanya mengapa Eun Sang harus peduli? Sebentar lagi Joon Young juga akan pindah sekolah. Eun Sang harusnya menjaga dirinya sendiri. Tapi Eun Sang mengatakan kalau semuanya ini juga karena Tan. Hidupnya sudah berat dan sekarang ia berada dalam intaian Young Do. Dan Tan pun semakin hari semakin membuatnya tak nyaman. Ia hanya ingin lulus SMA tanpa masalah dan ingin hidupnya menjadi sedikit lebih baik saat ia berusia 20 tahun. Tapi ia tak tahu apa yang harus ia lakukan.
Tan pun memberi tahu apa yang seharusnya Eun Sang lakukan, “Pindahlah dari rumahku secepatnya. Tak bisa melakukannya? Apa kau ingin tetap bersekolah? Kalau begitu, mulai sekarang, sukalah padaku. Jika mungkin, sukai aku dengan tulus.”
Eun Sang terpana. Apalagi saat Tan berkata, “Apalagi aku sudah mulai menyukaimu.”
Akhirnya kita tahu mengapa Young Do membenci Tan. Ia membenci Tan karena ia adalah anak dari wanita simpanan. Dan kalau tahu alasan Young Do itu, mengingatkan kita pada siapa?
Kim Won.
Won juga benci ayahnya yang menikah lagi. Bahkan punya istri simpanan. Kebencian Won pada Tan sama seperti kebencian Young Do. Ditambah lagi, Young Do yang sebelumnya menganggap Tan lebih baik darinya (makanya ia malu saat Tan akhirnya melihat kelakuan ayahnya) ternyata hanya anak dari istri simpanan.
Young Do menganggap Tan membohonginya dan ia adalah korban. Seperti yang Young Do katakan pada Eun Sang yang berpura-pura menjadi OKB, murid-murid lain (Young Do) menjadi korban kebohongan itu.
Padahal Tan tak pernah berniat membohonginya. Ia bahkan memberitahu rahasia yang memalukan itu pada Young Do, untuk membuat Young Do merasa tak malu pada diri sendiri.
Jadi apakah Tan bersalah karena itu? Tidak. Apakah Young Do juga bersalah karena itu? Tidak. Mungkin ucapan Sekretaris Yoon ada benarnya. Yang salah Presdir Kim.
(Bersambung)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !