Home » , » THE HEIRS (2014) EPISODE 10-1

THE HEIRS (2014) EPISODE 10-1

Written By Regina Kim on Friday, December 5, 2014 | 1:28 AM


Drama: The Heirs (2014)
also known : The InheritorsHeritors
The One Trying to Wear the Crown, Bears the Crown – The Heirs
He Who Wishes To Wear the Crown, Endure Its Weight – The Heirs
One Who Wants to Wear the Crown, Bear the Crown – The Heirs
Those Who Want the Crown, Withstand the Weight of it – The Heirs

Genre : Romance,Comedy,Drama,School
Written by Kim Eun-sook
Directed by Kang Shin-hyo
Country of origin South Korea
Originallanguage(s) Korean
No. of episodes 20


CAST : 




SINOPSIS LENGKAP

Young Do pikir Tan akan menyerah setelah ia melihat dengan mata kepala sendiri siapa ibu Tan sebenarnya. Tan berkata jika itu yang diinginkan Young Do, maka waktunya tidak tepat. 

Young Do melirik ke arah Eun Sang yang sedang berjalan melintasi pekarangan rumah Tan sambil sibuk mengetik sms. Ia berkata timingnya sangat tepat. Eun Sang tertegun melihat Young Do. Tan juga tidak menyangka Young Do akan memergoki Eun Sang. 

“Ia bahkan mengunjungi rumahmu? Aku bukan datang untuk ini. Jackpot,” Young Do tersenyum lebar. 


“Aku dan Cha Eun Sang sudah berjanji untuk bertemu sebelumnya,” ujar Tan memutar otak. “Maafkan kau jauh-jauh datang kemari. Kita akan menontonnya lain kali saja. Seperti yang kaulihat, aku tidak bisa menepati janjiku padamu,” katanya dengan gaya cuek pada Eun Sang. 

Eun Sang sempet bingung tapi ia mengikuti sandiwara Tan. Ia berkata ia akan pulang dan meminta Tan meng-sms-nya. Eun Sang buru-buru pergi. 

“Hei, Cha Eun Sang!” panggil Young Do. 

“Pergilah…jalan lurus,” perintah Tan pada Eun Sang. 

Eun Sang menurut dan berjalan pergi. 


Young Do bertanya sebenarnya apa hubungan Tan dan Eun Sang. Eun Sang mengunjungi rumah Tan padahal keluarga Tan menyimpan banyak rahasia. Hanya satu alasannya. 

“Kalian bersaudara?” tanyanya. 

“Kami bukan bersaudara, bodoh.” 

Young Do berkata ia hanya ingin penjelasan. Eun Sang mendatangi rumah Tan pada siang bolong, apakah tunangan Tan mengetahuinya? 

“Aku berpacaran dengan Cha Eun Sang, adalah kenyataan. Rachel sudah mengetahuinya,” jawab Tan. Mendengar itu wajah Young Do langsuung keruh. 

Tan bertanya apa Young Do tidak akan pergi, karena ia akan pergi. Young Do bertanya apa Tan hendak melarikan diri. Tan berkata ia akan membalas dendam pada Young Do. Dan seharusnya Young Do sudah tahu itu begitu ia menginjakkan kaki di rumah Tan. Ia menantang Young Do mengikutinya. Young Do akan menyesali perbuatannya ini. 


Apa yang dilakukan Tan untuk membalas perbuatan Young Do? Ia balas mendatangi ayah Young Do. Presdir Choi menyambut Tan dengan ramah. Young Do menghambur masuk ke ruangan ayahnya dan bertanya dengan marah apa yang sedang Tan lakukan. 

“Sebenarnya aku datang ke sini untuk meminta maaf.” 

“Minta maaf?” tanya Presdir Choi. 

“Hentikan,” ujar Young Do. 

“Kau jangan ikut campur. Teruskan,” perintah Presdir Choi. 


“Kami berkelahi dan aku memukul Young Do. Dua kali. Itu adalah kesalahan dan aku sudah menginstropeksi diri. Aku minta maaf,” Tan membungkukkan badan. 

Presdir Choi berkata wajar saja anak muda sesekali berkelahi. Itu lebih sehat daripada menyimpannya dalam hati. Ia memuji Tan yang sudah berbesar hati meminta maaf. Tan benar-benar sudah menjadi pria. 

Tan berkata ia merasa lebih baik sekarang dan berterima kasih pada Presdir Choi karena sudah memaafkannya. Ia menepuk pundak Young Do. “Sampai jumpa di sekolah, Young Do.” 


Begitu Tan pergi, Presdir Choi terlihat marah. Young Do jelas sudah tahu ayahnya akan bereaksi seperti itu. Karena itu ia panik saat tahu Tan menemui ayahnya. 

Presdir Choi menampar Young Do. Ouccchhh…he’s the worst in this drama >,< 

“Kau membiarkannya memukulmu? Dua kali? “ 

Dan Tan sudah tahu dengan persis apa yang akan terjadi pada Young Do. Ia tersenyum sekilas saat ia berjalan melewati lorong depan kantor Presdir Choi. 


“Kau membiarkan orang lain memukulmu? Kau harus menang! Dengan segala cara kau harus menang! Sudah cukup satu orang saja yang tidak bisa kaukalahkan bukan?” Presdir Choi mulai membuka sabuknya. 

Ia siap memukuli anaknya, namun Young Do diselamatkan oleh dering ponsel. Presdir Choi menyuruh Young Do keluar. Tapi Young Do malah membuka pintu kamar mandi di kantor ayahnya. Di dalam sana, ada ahjumma yang menggagalkan sesi foto keluarga waktu itu. Wanita itu nampak salah tingkah dan menyapa Young Do. Young Do menutup pintu dan menghampirinya ayahnya. 

“Apa Ayah juga melakukannya (berselingkuh) saat Ibu ada? Atau…ia juga hanya salah satu dari wanita-wanita itu?” tanya Young Do dengan perasaan terluka. 


Sambil menunggu lift, Young Do teringat saat ia pertama kali memergoki ayahnya. Ketika itu ia dan Tan yang masih bersahabat bermain video game di kamar ayahnya. Begitu mendengar suara, ia dan Tan bersembunyi dalam lemari. Ayanya memang pulang. Bersama seorang wanita. Young Do dan Tan menyaksikan diri Presdir Choi bermesraan dengan wanita. 


Young Do masuk ke dalam lift. Tan ikut masuk. Ternyata ia belum pergi dan sengaja menunggu Young Do. 

“Tidaka ada lagi keluarga yang dilibatkan dalam pertempuran kita,” ujar Tan. “Kita pernah mengalaminya. Ini peringatan terakhirku.” 

Young Do setuju mereka tidak akan lagi melibatkan keluarga. Tapi itu artinya hanya ada satu yang tersisa. Cha Eun Sang yang malang. 

“Jangan menyentuhnya.” 

“Jangan menyemangatiku. Hanya akan membuatku berusaha sekeras-kerasnya. Ini peringatanku,” kata Young Do sebelum keluar dari lift. 


Young Do kembali melakukan pekerjaannya di hotel. Mencuci piring. Ester menemuinya dan berkata ia datang karena khawatir setelah mendengar Tan dan Young Do berkelahi di sekolah. Young meminta Ester tidak mengkhawatirkannya karena ia baik-baik saja. Ia nampak terganggu dengan usaha Ester untuk berabik-baik dengannya. 

Ester berkata ia akan menegur Kepsek. 

“Ada luka di wajah tampanmu Ah…itu masih bengkak,” kata Ester prihatin. Entah dengan tulus atau tidak. 

Young Do memalingkan wajah saat Ester hendak menyentuh luka di pipinya. Ia menyarankan agar Ester mengkhawatirkan calon menantunya saja, alias Tan. Baik maupun Tan tidak ada hubungannya dengan Ester, jadi sebaiknya Ester berpihak pada sisi yang akan memberi keuntungan lebih banyak. 

“Dan kurasa kau orangnya,” Ester berusaha menyembunyikan kekecewaannya. Dan tetap tersenyum. 

Young Do berkata tempat ini khusus untuk pegawai, apa Ester tidak melihatnya. Akhirnya Ester mengalah dan pergi. 


Saat menuju lift, ia berpapasan dengan seorang wanita. Ahjumma selingkuhan Presdir Choi. Ester langsung tahu Presdir Choi berselingkuh di belakangnya. 

Ester menelepon Sekretaris Yoon. Kebetulan, Sekretaris Yoon memang ada di hotel itu dan melihat Ester. Ester jadi teringat peristiwa 20 tahun lalu saat ia bertemu Sekretaris Yoon. Sekretaris Yoon masih mengingat tempatnya dengan jelas. 

“Apakah aku masih cinta pertama seseorang?” tanya Ester. 

“Kau tidaklah secantik itu,” jawab Sekretaris Yoon. 


Ester tersenyum. Presdir Choi keluar dari lift dan menyindir mereka sepertinya sudah berteman. Ester berkata mereka dulu teman kuliah, apa ia belum memberitahu Presdir Choi. 

“Kau pasti ingin mneyembunyikannya,” ujar Presdir Choi. “Mengapa kita tidak membicarakan masa kuliahmu kapan-kapan?” 

Hal itu sebenarnya sindiran untuk Sekretaris Yoon, tapi Sekretaris Yoon dengan enteng berkata mereka bisa membicarakannya kapan saja. 

Presdir Choi menanyakan proyek Jeju dan bertanya mengapa Kim Won belum juga menghubunginya. Sekretaris Yoon berkata Won sedang memikirkannya. Lalu ia pamit. 

“Masih sombong…dan mengganggu,” ujar Presdir Choi tidak senang. 


“Apa kau cemburu?” 

Presdir Choi menarik Ester dengan kesal lalu berbisik. 

“Apakah kau tidak berpikir orang-orang bisa saja melihat kalian? Apa yang kalian berdua lakukan?” 

“Haruskah aku menemuinya di kantor, seperti yang biasa kaulakukan?” sindir Ester. Ia melepaskan tangannya dari genggaman Presdir Choi. Sayangnya Presdir Choi tidak mengerti sindiran Ester. 

Hmm…aku jadi ingin tahu apakah alasan Presdir Choi menikahi Ester juga demi kekayaan. Oke, sudah pasti demi kekayaan, tidak mungkin demi cinta ;p Tapi aku jadi bertanya-tanya sebenarnya lebih kaya mana, Presdir Choi atau Ester? Dan jika mereka menikah apakah kekayaan mereka bisa melebihi kekayaan Jeguk? 


Nyonya Han mengkhawatirkan Tan yang belum juga kembali setelah Young Do mengetahui statusnya. Ibu Eun Sang memberanikan diri duduk di sampingnya lalu memijat tangannya. Dengan bahasa isyarat ia berkata wajah Nyonya Han nampak pucat. 

“Wajahku pucat?” tanya Nyonya Han, Ibu Eun Sang mengangguk. 

“Terima kasih..” kata Nyonya Han sedih. 


Tan pulang ke rumah. Nyonya Han buru-buru menghambur ke sisi puteranya. Ia bertanya mengapa Tan mengatakan yang sebenarnya pada Young Do. Ia tahu ayah Young Do akan menikah dengan ibu Rachel. Apa yang akan terjadi jika ibu Rachel tahu? 

Tapi Tan sudah lelah menyembunyikan semuanya. Mengapa mereka tidak mengatakannya saja? Memangnya apa salah mereka? Nyonya Han berkata Tan memang tidak bersalah, ia yang melakukan kesalahan. 

“Maafkan aku,” ujar Tan pelan. 

“Kenapa? Kau minta maaf untuk apa?” tanya Nyonya Han. 

Tan berkata ia minta maaf untuk semuanya. Nyonya Han menangis dan menyuruh ibu Eun Sang menyiapkan makanan untuk Tan. 


Tan bertanya pada ibu Eun Sang setelah (Nyonya Han pergi) apakah Eun Sang sudah kembali. Ibu Eun Sang menggeleng. Hah? Tan baru inget sekarang? 

Tan mencoba menghubungi ponsel Eun Sang tapi tidak diangkat. Ia lalu mengirim sms bahwa Young Do telah pergi, kenapa Eun Sang tidak kembali? Eun Sang membalas smsnya mengucapkan terima kasih. 

Begitu Eun Sang masuk ke dalam rumah, Tan langsung menariknya ke gudang wine. Ia berkata mereka harus menyamakan cerita untuk Young Do. 


“Aku bilang kita berpacaran.” 

“Apa? Kau tidak bisa berbohong mengenai hal seperti itu,” kata Eun Sang kaget. 

“Siapa yang berbohong? Kita berpacaran. Mulai hari ini.” 

Eun Sang marah. Apa Kim Tan bodoh atau sesombong itu? Apa Tan tidak mengerti apapun yang pernah ia katakan? 

“Aku memang bodoh. Aku menyukaimu saat kau marah dan saat kau tersenyum. Aku memang bodoh.” 

“Kau terlalu manja untuk mengetahui apa yang sedang terjadi,” kata Eun Sang kesal.”Baik, ayo kita berpacaran. Kau memutuskan pertunangan lalu diusir. Kita lihat apakah saat itu kau masih menyukaiku atau tidak. Pada akhirnya kita akan putus dan aku satu-satunya yang terluka. Kita coba saja.” 


Tan berkata apa Eun Sang sebegitu yakinnya mereka akan putus. Eun Sang berkata jika ibu Tan tahu, maka ia dan ibunya harus hidup di jalanan. 

“Jadi bisakah kau hentikan omong kosong ini, Tuan Tan!” 

“Apa perasaanku tidak ada artinya bagimu?” tanya Tan terluka. 

“Kalau begitu apa hidupku tak ada artinya bagimu? Apa kau cocok untukku? Aku aku cocok untukmu?!” 

“Benar, kau benar. Kau tidak cocok denganku. Aku berlebihan untukmu. Kau tahu kenapa? Bukan karena kau melukai harga diriku, bukan karena kau menyebutkan masalah keluargaku dan melukaiku. Tapi karena aku mengambil keberanian demi kau, namun kau tidak melakukan apapun untukku. Baiklah, jika itu yang kauinginkan, aku akan membiarkanmu sendiri. Kupikir kau adalah mimpi indah, tapi kau hanya mimpi buruk.” 

Tan pergi meninggalkan Eun Sang sendirian. Eun Sang menangis. 


Keesokan harinya Tan melihat Eun Sang berjalan ke sekolah, tapi ia melewatinya dan tidak berhenti. 

Siswi-siswi di sekolah yang tadinya menjauhi Eun Sang sekarang mendekatinya dan mengajak berteman. Tapi Eun Sang menolak mereka. 


Young Do duduk di depan Rachel di kelas. Tan juga sudah duduk di bangkunya. Young Do melirik Tan lalu bertanya pada Rachel sudah berapa kali Rachel datang ke rumah Tan. Apa Rachel tidak pernah ke sana? 

Rachel bertanya sebenarnya apa maksud Young Do bertanya-tanya seperti itu. 

“Aku pergi ke rumah temanku kemarin tanpa menelepon lebih dulu. Aku melihat sesuatu yang hebat di sana. Tapi kurasa seharusnya aku tidak melihatnya. Temanku itu benar-benar marah.” 

Rachel bertanya apa yang Young Do lihat. Tan meminta Young Do berhenti bicara. 


Tepat saat itu Pak Guru memanggil Young Do dan Tan untuk melaksanakan hukuman mereka. Mereka harus membersihkan kaca jendela. Bahkan saat menjalankan hukuman pun mereka sempat-sempatnya saling sodok. Young Do yang mulai duluan sih >,< 

Eun Sang melihat ke luar jendela dan melihat mereka. Chan Young yang duduk di sebelah Eun Sang melihat ke arah pandangan Eun Sang. 


“Apa yang terjadi dalam pertemuan orang tua?” tulis Chan Young di bukunya. Ia menyodorkan buku itu pada Eun Sang. 

“Seseorang yang kukanl pergi ke sana,” tulis Eun Sang. Hehe…jadi inget jaman SMP-SMA ;p 

“Kau mulai banyak merahasiakan banyak hal dariku,” tulis Chan Young lagi. “Apa kau bertengkar dengan Kim Tan?” 

“Aku sedang melarikan diri…” tulis Eun Sang. 


Eun Sang berjalan ke atap. Ia memejamkan matanya saat teringat ketika Tan menciumnya. Ketika ia membuka mata, Tan sedang memandangnya dari atap gedung seberang (eh…jadi kaya FBND dong^^). Eun Sang buru-buru masuk kembali. 


Eun Sang pindah ke perpustakaan. Young Do duduk di depannya dan bertanya apakah Eun Sang sudah menonton. 

“Menonton apa?” 

“Kau dan Tan akan pergi menonton. Bukankah itu sebabnya kau pergi ke rumahnya?” 

“Berkat kau aku jadi tidak bisa menonton. Kenapa kau bertanya?” 

Young Do dengan cuek meminta maaf. Pertanyaan berikutnya, siapa ibu Eun Sang di pertemuan orang tua? Eun Sang membanting tulang bekerja paruh waktu dengan bayaran 5000 won perjam namun ibunya baru saja menyumbang puluhan juta won? 

“Siapa dia?” tanyanya. 

“Seseorang yang bahkan tidak terbayangkan olehmu. Dan lagi besar UMP adalah 5210 won. Bisakah kau pergi? Dua hari lagi UTS,” kata Eun Sang ketus. 

Young Do semakin penasaran siapa sebenarnya Eun Sang. 


UTS dimulai. Myung Soo mencoba melihat jawaban Tan. Bo Na sibuk menggambar dan menulis nama Chan Young. Young Do malah menggambar di kertas soal dan mengisi semua jawaban pilihan berganda dengan A. 


Hasilnya: 

1. Chan Young 

2. Rachel 

Bo Na berkata seperti biasa Chan Young No. 1. Chan Young memuji Bo Na yang naik 7 peringkat jadi ranking 37. 


“Bagaimana kau bisa menjadi nomor 1?” tanya Tan. 

“Aku terlahir begitu,” sahut Chan Young. 

“Aaa…sama seperti aku terlahir tampan,” ujar Tan. 


Tiba-tiba terdengar seruan Myung Soo. “Wow, daebak!” 

Ia berbalik dan tertawa pada Young Do dan Tan. Ada apa? 

Ternyata Kim Tan juara 1…… dari bawah. Ia peringkat 100. Myung Soo peringkat 99, Young Do peringkat 98. Bukan main malunya Tan karena anak-anak lain menertawakannya, termasuk Young Do. 



Eun Sang berlari hendak melihat hasil UTSnya. Tan langsung menghalanginya dan berkata Eun Sang mendapat peringkat 52. Apa itu hasil belajar Eun Sang selama ini? Eun Sang yang malu langsung kabur. Padahal Tan malu jika peringkatnya ketahuan Eun Sang. Eh…nanti juga ketauan kan? 


Guru mengumumkan murid-murid yang tidak ikut berkemah. Di antaranya Young Do dan Tan. Jika tidak ikut maka mereka harus datang ke sekolah seperti biasa. 

Bo Na bertanya mengapa Tan tidak pergi. Terlalu dingin, jawab Tan pendek. Myung Soo bertanya mengapa Young Do tidak ikut. Ia harus membalas kekalahannya pada Youg Do dalam game painball tahun lalu. Young Do berkata ia tidak pergi bukan karena takut pada Myung Soo. Ia melirik Eun Sang. 

“Tapi sekarang aku memiliki alasan untuk ikut,” gumamnya. Ia mengangkat tangan dan berkata akan ikut berkemah. 

Tan mendapat sms dari Rachel. “Kita harus bicara.” 


Tan dan Rachel pergi ke taman. Rachel memberitahu Tan bahwa ibu mereka ingin bertemu. Tan dengan cuek mengiyakan. Merasa kesal karena Tan benar-benar tidak peduli dan malah nampak tersisa mengiyakan ajakan makan itu, Rachel berkata ia tidak peduli Tan menyukai atau berpacaran dengan siapa. Karena pertunangan mereka tidak ada hubungannya dengan itu. Melainkan berkaitan dengan kerugian Grup Jeguk. 

Ia bertanya mengapa Tan tidak ikut berkemah. Apa Tan tidak takut ia akan mengerjai Eun Sang? Apa mereka sudah putus? Atau Eun Sang mencampakkan Tan? Ia melihat Tan dan Eun Sang canggung satu sama lain. 

Tan berkata ia sedang memikirkan bagaimana ia melindungi dirinya dari Rachel dan yang lainnya. Juga bagaimana ia melindungi Eun Sang. 


“Baiklah kalau begitu, teruslah berpikir,” ujar Rachel, menahan sakit hatinya. “Aku akan berpihak padamu.” 

Tan mengangguk lalu berjalan pergi. Rachel bertanya apa yang tadi hendak dibicarakan Young Do. Apa yang dilihat Young Do di rumah Tan? Tan berkata Rachel tidak perlu tahu, karena seperti yang Rachel bilang, pertunangan mereka tidak ada kaitannya. 


Hyo Shin menghampiri Rachel yang masih terdiam sedih. Hyo Shin masih mengemut vitaminnya. 

“Ada apa lagi?” tanya Rachel tanpa menoleh. 

“Bagaimana kau tahu ini aku?” tanya Hyo Shin. 

“Aku mencium bau ginseng.”


Hyo Shin berkata Rachel bukanlah tipe yang terobsesi pada pria. Aku terobsesi? Tanya Rachel. Hyo Shin membenarkan, selama ini memang begitu. 

“Kau tahu apa?” kata Rachel marah. 

“Aku hanya iri. Karena aku tidak bisa melakukannya,” kata Hyo Shin sambil tersenyum. 


Sekretaris Yoon pergi ke hotel Zeus, tempat Won menginap. Di lift ia bertemu dengan pria yang pernah dilihatnya di rumah sakit tempat Tuan Kim dirawat. Mata-mata Tuan Kim. 

Mata-mata itu mengenali Sekretaris Yoon dan menekan tombol lantai yang berbeda agar Sekretaris Yoon tidak curiga. Ia keluar di lantai yang berbeda sebelum Sekretaris Yoon. Setelah menunggu beberapa saat, ia kembali menekan tombol lift. Bodohnya ia menekan tombol lift yang sama, padahal ada lebih dari 1 lift di sana 


Lift terbuka, Sekretaris Yoon masih di sana. Sekretaris Yoon berkata mereka pernah bertemu sebelumnya. 


Sekretaris Yoon menemui Won dan memberitahunya bahwa Presdir Choi mengajak bermain golf bersama Young Do dan Tan. Presdir Choi sedang melobi Won agar dijadikan partner Jeguk. Won tersenyum sinis dan berkata ia akan memikirkannya nanti. Sekarang ia harus pergi. 

Sekretaris Yoon bertanya apakah Won hendak menemui Hyun Joo. Won berkata bukankah Sekretaris Yoon pernah bilang tidak mau tahu. Sekretaris Yoon berkata ada baiknya Won tidak menemui Hyun Joo untuk sementara. 

“Kurasa ayahmu menyuruh seseorang mengikutimu. Ayahmu sudah mengetahui mengenai dirimu dan Hyun Joo-sshi.” 

Won terpaku. 


[Bersambung] 
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Google Translate

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Love and Like Movie - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger