Genre : Romance, Komedi
Tanggal Rilis Perdana : 09 Desember 2011
MPAA Rating : Bimbingan Ortu
Studio : Warner Bros. Pictures
Official Site
Tanggal Rilis Perdana : 09 Desember 2011
MPAA Rating : Bimbingan Ortu
Studio : Warner Bros. Pictures
Official Site
CAST & CREW
Sutradara : Garry Marshall
Produser : Mike Karz, Wayne Allan Rice
Penulis Naskah : Katherine Fugate
Pemain :
Lea Michele, Abigail Breslin, Jessica Biel, Robert De Niro, Ashton Kutcher, Michelle Pfeiffer, Hilary Swank, Sofia Vergara, Sarah Jessica Parker, Zac Efron, Katherine Heigl, Sara Paxton, Sienna Miller, Jon Bon Jovi, Halle Berry, Josh Duhamel
Produser : Mike Karz, Wayne Allan Rice
Penulis Naskah : Katherine Fugate
Pemain :
Lea Michele, Abigail Breslin, Jessica Biel, Robert De Niro, Ashton Kutcher, Michelle Pfeiffer, Hilary Swank, Sofia Vergara, Sarah Jessica Parker, Zac Efron, Katherine Heigl, Sara Paxton, Sienna Miller, Jon Bon Jovi, Halle Berry, Josh Duhamel
PLOT CERITA
"Momen perayaan Tahun Baru telah beberapa hari berselang. Pertanyaan yang mungkin basi akan Penulis lontarkan. Di mana Anda menghabiskan malam pergantian tahun 2011 ke 2012 kemarin?
Dan beberapa jam lalu Penulis menonton sebuah film yang menyajikan momentum pergantian tahun di kotaBig Apple, New York. Sebuah kota yang memiliki tradisi ball drops yang sudah diselenggarakan sejak tahun 1907. Sebuah tradisi yang sudah melegenda ke mana-mana.
Itu adalah salah satu alasan Penulis menonton New Year's Eve. Penulis ingin merasakan atmosfer pergantian tahun di New York, kemeriahan Times Square yang gegap gempita dan parade aktor-aktris papan atas Hollywood.
Penulis juga penasaran dengan maraknya resensi (sangat) negatif tentang film yang diarahkan oleh Gary Marshall, orang yang berada di balik Pretty Womandan Valentine's Day ini. Mengapa film yang bertemakan salah satu kejadian yang dirayakan manusia sejagat dan bertabur bintang, juga meraih taburan hinaan.
Dan Penulis harus setuju dengan kritik tersebut.
Penulis merasa agak bingung menuturkan plot yang begitu ramai di film ini, yang mungkin akan memakan banyak halaman untuk menuturkannya. Tapi New Year's Eve menampilkan cerita tentang Claire ( Hillary Swank) yang merupakan seorang vice-president Times Square dan ia memiliki resiko kehilangan pekerjaan jika tradisi ball-drops Tahun Baru gagal.
Juga ada Ingrid ( Michelle Pfeiffer), wanita paruh baya yang sinis dan bekerja di sebuah perusahaan rekaman fiktif, Ahner Record. Ingrid memiliki banyak permintaan resolusi Tahun Baru, hingga kemudian ia memutuskan meminta bantuan kurir sepeda bernama Paul ( Zac Efron).
Lalu ada pula dua pasangan suami istri yang menanti kelahiran anak mereka. Mereka kemudian bersaing untuk melahirkan di malam Tahun Baru, karena yang berhasil bisa mendapat 25.000 dolar Amerika. Salah satu dari mereka ada pasangan Tess dan Griffin Bryne ( Jessica Biel dan Seth Meyer).
Si perawat seksi, Aimee ( Halle Berry), yang harus menjaga lelaki tua cerewet dan bawel, Stan Harris ( Robert De Niro). Harris pengidap kanker dan ia ingin melihat tradisi ball-drops di sisa umurnya.
Kita juga akan dibawa kepada cerita tentang seniman komik pembenci perayaan Tahun Baru, Randy, yang kemudian terjebak di lift apartemennya bersama penyanyi latar, Elise ( Lea Michelle dari Glee).
Sarah Jessica Parker menjadi ibu yang sangat protektif terhadap anak gadis remajanya, Hailey ( Abigail Breslin ). Serta ada putra mahkota perusahaan rekaman, Sam ( Josh Duhamel) yang terikat akan janji masa lalu.
Belum cukup? Masih ada penyanyi rock, Jensen ( Bon Jovi) yang terlibat hubungan cinta-benci dengan kepala koki, Laura ( Katherine Heigl), serta cameo dari presenter Ryan Seacrest dan masih banyak karakter lain.
Mereka semua kemudian secara centang perenang menghiasi film berdurasi sekitar 118 menit ini.
CERITA SEPERTI HANYA MENGIKUTI ATURAN BAKU DALAM BUKU TEKS
New York pernah ditampilkan dalam rupa antologi seperti ini di film New York, I Love You, ( salah satunya digarap oleh Fatih Akin dan Yvan Attal) di tahun 2009. Film itu sendiri diinspirasi dari film antologi dan ensemble casts tentang kota Paris, Paris, Je T'aime ( 2006).
Kesulitan menggarap film antologi bertabur bintang seperti tersebut di atas adalah memberikan porsi sama besar kepada bintangnya, sekaligus membuat runutan dan hubungan dalam plot cerita.
Bila terkait kedua aspek tersebut, New York's Eve adalah contoh film antologi dengan ensemble casts yang menyia-nyiakan bakat pemainnya, ditambah dengan plot cerita yang amburadul penuh dengan paksaan. Dan memiliki struktur cerita seperti film bertema kiamat seperti Armageddon dan 2012.
Banyak keanehan dan kesan "memaksakan" dalam New Year's Eve untuk membuat satu cerita terhubung dengan cerita lain. Beberapa yang dicatat Penulis adalah saat karakter yang dimainkan Bon Jovi terlibat konflik pribadi dengan karakter yang diperankan Katherine Heigl. Dari tamparan, hanya dalam waktu beberapa saat mereka kemudian terhanyut dalam romansa kembali. Seolah tamparan yang diberikan Katherine Heigl padaBon Jovi hanyalah sebagai "pemanis" konflik.
Lalu saat Lea Michele terperangkap di lift apartemen dengan karakter yang dimainkan Ashton Kutcher. Berisi dialog "maksa' yang seolah dibuat hanya dengan mengikuti buku petunjuk membuat naskah film yang basi, mereka kemudian terlibat romansa dan berujung pada Lea Michele menyanyi dengan iringan full-band di dalam lift!Ada lagi saat Michelle Pfeiffer dan Zac Efron mampu menyewa gedung pertunjukkan Radio Hall Concert Halldi tengah perayaan Tahun Baru hanya untuk berdua! Sedangkan di awal digambarkan mereka berdua adalah pegawai tingkat rendahan di perusahaan mereka.
Sarah Jessica Parker juga tampil seperti permainannya di Sex and the City. Masih glamor untuk ukuran seorang ibu. Dan berujung pada hadirnya dia dalam gaun mewah dihantar kereta kuda, setelah tak lama mencari anaknya di tengah kerumunan Times Square. Kapan ia punya waktu membeli baju di salah satu butik di tengah malam?
Penulis naskah, Katherine Fugate, yang pernah bekerja sama dengan Gary Marshall di Valentine's Day, seolah menulis naskah film ini dalam petunjuk aturan menulis naskah ala Hollywood. Dialog tidak mengalir, terkesan memaksakan diri dan akhirnya menceramahi. Terutama saat Hillary Swank memberikan kata sambutan jelang tahun baru.
Di Valentine's Day, Gary Marshall dan Katherine Fugate masih memberikan "sentakan" di akhir film, tentang bagaimana masing-masing karakter terhubung. Di akhir film tersebut ada sedikit twist mengenai kehidupan gay karakternya, yang membuat penonton bertanya-tanya pria manakah yang menjadi pasangan gay-nya.
Para pemainnya masih menyisakan ruang untuk penonton memberi sedikit aplaus, meskipun secara keseluruhanValentine's Day merupakan film yang juga mengecewakan.
Namun, di New Year's Eve tidak ada twist dan koneksi yang logis. Semuanya bisa tertebak. Tidak ada "sentakan" di akhir film. Kecuali bila Anda menonton sampai menjelang credit title, di mana ada kesalahan-kesalahan syuting yang cukup menerbitkan sedikit senyuman.
PENYIA-NYIAN BAKAT YANG BERTABURAN
Jangan tanya akting para pemainnya. Semuanya menjadi sia-sia. Bon Jovi tidak berakting dalam film ini. Yang dia lakukan hanyalah menyanyi lagu seperti Have A Little Faith in Me dan I Can't Turn Loose You, serta sedikit mengeluh kesakitan saat ditampar.
Dan menyajikan penyanyi seperti Bon Jovi di era Lady Gaga, Marron 5 dan sejenisnya juga (mungkin) lebih karena umur Gary Marshall yang melewatkan separuh hidupnya dengan mendengarkan lagu-lagu Bon Jovi.
Yang paling parah tentunya menyaksikan aktor sekaliber Robert De Niro. Entah mengapa ini menambah penampilan buruk aktor peraih Oscar dalam beberapa penampilannya belakangan. Sebagai lelaki tua pengidap kanker, menyaksikan bakat Robert De Niro di film ini sama menyedihkannya.
Katherine Heigl seperti kehilangan pesonanya saat ia mulai memukau penonton di Knocked Up. Di New Year's Eve, Heigl bak sebuah patung lilin pucat dengan rias wajah tebal di Musem Madame Tussauds.
Gary Marshall jelas gagal dalam film ini. New Year's Eve dibuat seolah hanya karena plot dan tema sejenis yang dibuatnya di Valentine's Day meraih lebih dari 200 juta dolar Amerika.MEMBAWA FILM ANTOLOGI KE SEBUAH MAKNA PEYORATIF
Film ini memang menyuguhkan sudut-sudut terkenal New York. Central Park, Times Square, Radio City Halldan beberapa tempat lain. Tapi, itu sudah cukup ditampilkan di film dan program televisi. Cukup menyaksikan di acara MTV's TRL saja, tidak perlu menonton film ini untuk merasakan desak-desakan di Times Square.
Akan tetapi, untuk sebuah film Penulis tidak merasakan hal yang baru. Meski, Gary Marshall masih memberikan sentuhan magisnya untuk beberapa adegan komedi.
New Year's Eve adalah sebuah film yang dibentuk dari hype tahun baru. Dan akhirnya berujung pada kolase atau mosaik yang disusun secara sangat berantakan, tanpa perekat yang kuat.
Seperti juga hype tahun baru yang ditampilkan dalam film ini, ketika orang-orang berebut mencari pasangan untuk dicium saat angka menunjuk pukul 00.00, di bawah taburan konveti yang merepotkan petugas kebersihan jalanan. Apakah momen tahun baru harus dilewatkan ala kapitalis Amerika seperti itu?
New Year's Eve berujung pada pembuktian bahwa jajaran pemain kelas A tidak menjamin sebuah film yang bagus. Malah kemudian berujung pada sebuah film antologi bertabur bintang ke sebuah makna yang peyoratif.
Apakah kemudian ada film antologi bertabur bintang dengan tema hari Halloween, Thanksgiving ataupun Hari Kemerdekaan Amerika dari Gary Marshall kemudian?
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !